Mohon tunggu...
Adham T. Fusama
Adham T. Fusama Mohon Tunggu... lainnya -

Penulis Dead Smokers Club

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi Indah

8 Mei 2012   06:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:33 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Bagaimana kebun teh kita, Kang?”

“Aku suruh Maman saja yang mengatur semuanya.”

Ningsih menangguk-angguk. Ia mengedarkan pandangannya ke perkebunan teh di kaki bukit. “Cantik ya, pemandangannya.”

“Tidak secantik kamu, Neng.”

Ningsih tertawa serak. “Aku sudah dirubungi keriput, Kang.”

“Tapi keriput takkan pernah bisa merubungi keelokan hatimu.”

Rona di pipi Ningsih muncul lagi, menyalakan kembali cahaya kehidupan di wajah pucatnya.

“Kamu masih ingat kencan pertama kita?” tanya Ningsih.

“Tentu. Aku tak mungkin lupa. Di bawah pohon jambu punya Wak Haji Abdullah,” kekeh Sis.

“Dikerubungi nyamuk cuma untuk saling diam, tersenyum malu-malu.”

Sis tertawa. “Lalu hujan, dan akhirnya pamit pulang tanpa bisa bilang ‘aku cinta kamu’.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun