Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cara Urang Kanekes Menjaga Kearifan Lokal untuk Kelestarian Lingkungan

10 Februari 2024   05:00 Diperbarui: 10 Februari 2024   13:27 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebutan Baduy merupakan istilah yang digunakan orang luar kepada Orang Kanekes. Sejatinya, mereka lebih senang menyebut dirinya Orang Kanekes sesuai nama desa tempat mereka bermukim.

Namun, sekarang sebutan tersebut bagi mereka sudah tidak mempersoalkan, apakah disebut Orang Baduy atau Orang Kanekes.

Menurut Uday Suhada, salah seorang pengamat budaya asal Menes, Kabupaten Pandeglang dalam bukunya "Masyarakat Baduy dalam Rentang Sejarah" mengungkapkan, asal muasal Suku Baduy diyakini sebagai keturunan dari Batara Cikal, salah satu dari tujuh dewa yang diutus ke bumi.

Dalam kepercayaan Suku Baduy, mereka meyakini nenek moyang Suku Baduy sudah ribuan tahun tinggal di wilayah Kakolotan secara turun-temurun. Asal usul tersebut sering juga dihubungkan dengan Nabi Adam sebagai nenek moyang pertama. "Mereka percaya jika Nabi Adam turun di wilayahnya," tulisnya.

Versi lain tentang asal usul Suku Baduy juga pernah ditulis sebelumnya oleh seorang wartawan senior yang juga budayawan Djoewisno, dalam bukunya berjudul "Potret Kehidupan Masyarakat Baduy."

Cerita tentang masyarakat Suku Baduy ditulis sebagai keturunan Kerajaan Pajajaran yang mengasingkan diri ke wilayah Pegunungan Kendeng di Banten Selatan pada abad ke-12 masehi

Dalam bukunya itu, Djoewisno menyebut awal mula pengasingan diri terjadi saat wilayah Banten dikuasai oleh Sunan Gunung Jati yang membawa misi menyebarkan agama Islam.

Kala itu, disaat mayoritas rakyat Pajajaran memutuskan untuk masuk Islam, sebagian lainnya memilih untuk mempertahankan agama nenek moyang, kemudian mereka hijrah ke Pegunungan Kendeng dan tinggal di sana hingga hari ini. 

"Orang-orang Baduy bukan suku terasing, mereka yang mengasingkan diri di Banten Selatan," tulisnya.

Sampai kini, Desa Kanekes yang di dalamnya bermukim Suku Baduy kerap dikunjungi wisawatan domestik maupun mancanegara. 

Ada beberapa aturan yang harus ditaati ketika berkunjung ke wilayah pemukiman Suku Baduy. Aturan-atauran tersebut berbeda untuk Baduy Dalam, Baduy Luar, dan perbatasan keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun