"Ka-kak?"
"Iya. Pulang ya, Di. Bapak...", suara itu terhenti, membuat jantung Hardi tiba-tiba berdegup kencang.
"Bapak kenapa?"
"Bapak sudah berpulang, Di. Padahal pagi tadi saat kakak sampai di rumah, bapak masih bercerita ingin segera makan bubur buatanmu. Kamu cepat, pulang ya. Sebelum sore bapak akan dikebumikan".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!