Tinnn tinnn
"Oh ayolah, apakah dia gila? HEY MENGAPA KAU DIAM DISANA? MINGGIR KAU MENGGANGGU PERJALANANKU!"ujar salah satu pengendara mobil dibarisan paling depan
Di sebuah jalan pusat kota Jakarta,suara klakson kendaraan saling saut-menyaut membuat jalanan begitu berisik hingga memengkakkan telinga. Ditengah jalan itu terlihat seorang wanita yang sedang berdiri dengan tatapan kosong,di tangannya terdapat pisau dengan darah yang menghiasinya.Darah itu membuat semua orang disekitarnya menjauh dan merasa ketakutan, namun tiba-tiba ditengah kerumunan terdengar suara teriakan laki-laki.
"Awas awas aku ingin lewat!" ucap laki-laki itu sambil berusaha membuka jalan ditengah kerumunan orang-orang yang berdiri.
Setelah laki-laki itu berhasil sampai kepaling depan barisan, dengan segera dia mendekati perempuan yang berada ditengah jalan dengan santai seakan tidak ada ketakutan karena perempuan itu memegang pisau. Kedatangan laki-laki itu membuat perhatian  orang-orang khawatir ditambah dengan darah yang mengalir di telapak kanan tangannya.
"Hey nak,kemarilah jangan kau dekati perempuan itu! Dia membawa pisau ditangannya," ucap seorang kakek yang tengah melihat kejadian itu.
Namun,seakan tidak mendengarkan perkatan sikakek, laki-laki itu tetap mendekati perempuan yang memegang pisau itu. Semua orang yang melihatnya menjadi khawatir,bahkan ada juga yang sudah mempersiapkan panggilan cepat seperti polisi dan ambulance.Laki-laki itu terus berjalan hingga dia berada tepat didepan perempuan itu.Seakan tidak menyadari kehadiran laki-laki itu, perempuan yang memegang pisau terus diam.Hingga beberapa saat perempuan itu tiba-tiba menangis sambil menunduk dan melihat kea rah pisau yang berada di tangannya, dan saat perempuan itu mendongak ia terkejut dan langsung memeluk laki-laki itu dengan erat seraya berkata.
"Kak tanganmu terluka karenaku, aku minta maaf, hiks hiks," kata perempuan itu sambil menangis.
"tak apa ini hanya luka kecil, kakak bisa mengobatinya setelah kita tiba di rumah," kata laki-laki itu sambil mengurai pelukannya dan membawa perempuan itu menyebrangi jalan.
Semua orang yang melihat kejadian itu mulai menjalani aktivitasnya masing-masing, sedangkankedua orang itu mereka melanjutkan perjalanan kerumah mereka.Masih dengan laki-laki yang merangkul perempuan yang tadi membawa pisau. Jalanan pun menjadi lancar kembali.
30 menit berlangsung,kedua orang itu sampai di sebuah rumah yang kumuh dengan gambar-gambar dan tulisan tangan yang tak beraturan membuat rumah itu seperti tidak ada pemiliknya. Rumah itu juga terletak disebuah gang kecil di ujung jalan dan hanya satu-satunya rumah yang ada di gang itu.
Namun, sebelummereka membuka pintu, suara pecahan sudah terlebih dahulu menyambut mereka seakan itu adalah ucapan selamat datang. Mereka berdua tetap membuka pintu itu seakan tak menghiraukan kejaidan itu dan masuk kesalah satu ruangan yang pintunya sudah bolong di bagian bawahnya karena dimakan rayap. Mereka berdua menatap pintu itu dengan pandangan kosong, namun terlihat di kedua sorot mata mereka menandakan ada perasaan kerinduan yang sudah tersimpan lama.
"Ka, duduklah aku akan membersihkan dan mengobati lukamu,"ucap perempuan itu di sebuah karpet tipis
"Tidak apa, kau istirahatlah, besok kau harus kesekolah," ucap laki-laki itusambil mengambil obat  yang ada di tangan perempuan itu lalu mulai mengobati tangannya.
Setelah mengobati lukanya, laki-laki itu beralih kepada sebuah tas yang berada di dekatnya, kemudian membuka sebuah buku tipis yang tidak pernah dia buka, dan hanya dia bawa kemana-mana karena buku itu adalah satu-satunya yang ditinggalkan ibunya. Dan saat dia membuka buku itu,sebuah kertas terjatuh, laki-laki itu pun melihat ada tulisan dikertas itu. Isinya adalah
Untuk anakku
Maafkan ibu....
Halo anakku
Maafkan ibu yang telah meninggalkan kalian. Ibu tau surat ini tidak akan mengubah perasaan kesal kalian kepada ibu, namun ibu hanya ingin melarikan diri karena semenjak kepergian ayah kalian ibu terus memikirkan kenangan-kenangan yang terjadi di rumah ini. kejadian itu terus berputar didalam otak hingga rasanya ibu menjadi gila. Tapi ibu merahasiakan sesuatu yang memang sudah lama ingin sekali ibu katakan pada kalian, jika kalian penasaran tentang itu kalian bisa melihat kotak yang berada di kotak di bawah lantai ranjang Myra. Ibu harap setelah kalian melihat isi surat ini, kalian akan segera melihat isi dari kotak itu juga.
Salam sayang
ibu
setelah melihat isi surat itu, laki-laki itu menjadi penasaran dengan kotak yang dibicarakan ibunya. Namun dia tidak tau bagaimana dia mengataknnya pada adiknya itu. Tidak memikirkannya lebih lama dia kemudian membaringkan badannya ke samping adiknya yang sudah lebih terlelap.
Keesokan harinya...
Kringgg
Sebuah alarm berbunyi mmbangunkan kedua orang yang masih terlelap dalam tidurnya. Yang pertama bangun adalah seorang laki-laki yang kemudian langsung membangunkan adiknya.
"Dek bangun sudah pagi, kau harus bersiap ke sekolah," ucap laki-laki itu
"Iya kak sebentar lagi," ucap perempuan itu
"Ayolah kau harus bangun atau kau akan terlambat ke sekolah, kakak akan membuatkan sarapan untuk mu," kata laki-laki itu sambil berjalan keluar kamar.
Perempuan itu pun dengan terpaksa bangun dari tidurnya dan bersiap-siap kesekolah, setelah menata diri dicermin, perempuan itu keluar kamar dan memulai sarapan dengan kakaknya sambil mengobrol pendek dengan kakaknya. Waktu menunjukkan pukul 06.45 membuat adik kakak itu bergegs memakai sepatu dan pergi ke tujuannya masing-masing menggunakan 2 buah sepedah usang.
15 menit kemudian di SMA XXX
Kringg kringg
Suara bel sepedah terdengar dengan nyaring di halaman SMA Â XXX membuat siswa-siswi yang berada di jalan itu segera menyingkir, namun sayangnya ada seorang siswa laki-laki yang sepertinya tidak mendengar bel sepedah itu dan...
Brukk
"Ahh, heh bisa gak sih minggir jalannya? Jatuh kan," kata perempuan yang mengendarai sepeda
"Seharusnya kamu yang ngendarainnya hati-hati," kata laki-laki itu sambil berdiri dan menepuk-nepuk celananya yang terkena tanah kemudian pergi begitu saja.
Setelah laki-laki itu pergi, perempuan yang membawa sepeda segera bangun dan tak lupa membangunkan sepedanya, namun sayangnya rantai sepeda itu lepas jadi sepeda itu tak bisa ia kendarai lagi. Dengan berat hati perempuan itu mendorong sepeda nya ke parkiran sepeda dan segera berlari ke kelasnya karena bel pelajaran pertama sudah berbunyi.
Tiba-tiba saat dikoridor kelasnya suara lembut terdengar menyapa telinga,
"Myra...tunggu, bisakah kau membantuku membawa sebagian buku ini?" kata seorang perempuan yang merupakan teman sekelasnya
"Oh tentu saja," ucap Myra.
Ya perempuan itu bernama Myra Yestiridian, dan laki-laki itu bernama Triyuda Anugrah Yestridian adalah kakak Myra. Mereka berdua adalah anak dari pengacara terkenal yaitu Yestiridian Agus, Agus terkenal karena pembelaan yang dilakukannya selalu dapat berhasil membebaskan kliennya, hingga sesuatu terjadi...
Flash back on
"Untuk hakim yang terhormat,setelah melihat rekaman video cctv sebuah toko persimpangan, pelaku terlihat memainkan hpnya dengan wajah cemas seakan ketakutan, namun setelah saya menyelidiki isi dari hp terrsebut inilah hasilnya," ucap Agus sambil menekan sebuah remot yang menghubungkannya ke infokus
"Sudahkah kau melakukan apa yang kusuruh?" (sms dari lawan pelaku)
"Apakah dengan semua yang kau suruh semuanya akan beres?" (balas pelaku)
"Kau harus ingat, semua kelakuanmu ada di tangaku, jika kau tak ingin semua informasimu bocor maka kau harus melakukan apa yang kau suruh. KU TUNGGU KAU SAMPAI JAM 12 MALAM INI!" (jawab lawan sms pelaku)
Bip
"Dengan itu si lawan SMS mengakhiri percakapannya dengan pelaku, setelah diselidiki lebih mendalam lawan SMS itu adalah seseorang yang hanya menggunakan kartu itu dalam sekali pakai. dan SMS itu termasuk kedalam SMS ancaman yang membuat pelaku harus melakukan perintah dari seseorang, jadi saya berharap kepada hakim agar hukuman pelaku dapat dikurangi, sekian" ucap Agus
"Jaksa, silahkan bicara," ucap hakim
"Baik, saya juga mendapatkan sebuah bukti di lokasi kejadian, sebelum pelaku melakukan aksinya, dia dengan singkat membuka hp nya seakan memastikan sesuatu dan kalin bisa lihat dari pantauan cctv lokasi kejadian, di pojok jalan yang terekam ada sebuah mobil truk sedang berhenti da nada seseorang menggunakan tudung hitam didalamya. Setelah mencari tahu dia adalah Jirsa seorang anggota mafia yang dikabarkan tewas dalam ledakkan 3 bulan yang lalu." Ucap jaksa kepada hakim
"Dengan pejelasan dan bukti jaksa dan pengacara,maka saya putuskan akan memotong masa hukuman pelaku menjadi 3 bulan hukuman penjara." Ucap hakim sambil mengetuk palu
Setelah mengetuk palu, hakim berdiri dan meninggalkan ruang sidang. Sedangkan Agus berjabat tangan dengan pelaku sebelum pelaku dibawa penjaga ke sel tahanan. Setelah bersalaman Agus pun bergegas pulang kerumahnya karena hari itu adalah hari ulang tahun anak ke 2 nya. Namun nahas di perjalanan tiba-tiba hujan deras tutun membuat jalanan licin dan mobil Agus pun terguling.
Kejadian itu seakan berlangsung dengan sangat cepat membuat keluarga Agus yaitu istri Agus dan anak-anaknya sangat berduka. Agus meninggal ditempat setelah mengalami pendarahan dibagian kepalanya.
5 bulan setelah kejadian itu...
"Nak maafkan ibu, jagalah adikmu dengan baik, ibu harus mengerjakan sesuatu di luar sana, tunggulah samapai ibu kembali," ucap istri Agus kepada Yada kecil dengan membawa sekoper besar pakaian
"kapan ibu akan kembali?" kata Yuda kecil dnegan memegang tangan ibunya
"Suatu hari nanti ibu pasti kembali," ucap ibunya sambil menangis
"Itu pasti kan bu? Lalu aku dan Myra tinggal bersama siapa bu?" ucap Yuda kecil
"Bersama paman dan bibimu, mereka dalam perjalanan," ibunya langsung melepas tangan Yuda dan tergesa keluar rumah.
Yuda yang masih tak mengerti apa-apa langsung mengikuti biunya keluar rumah, dan yang Yuda lihat adalah ibunya bersama seorang pria yang sebaya dengan ibunya memasuki sebuah mobil, namun sayangnya saat Yuda mau mengikuti ibunya, mobil yang dinaiki ibunya melaju dengan kencang keluar gerbang rumahnya, disusul dengan kedatangan sebuah taxi yang etrnyata di tumpani bibi dan pamannya.
"Yuda,mengapa kau keluar rumah? Ayo masuk sebentar lagi hujan," kata bibinya sambil keluar dari taxi
Bibinya langsung memegang tangan Yuda dan membawanya kedalam rumah diikuti paman Yuda yang membawa koper besar. Hari-hari saat di urus oleh bibi dan pamannya, Yuda dan Myra merasa tidak dipedulikan, bahkan mereka berdua jarang diberikan makanan oleh bibi dan pamannya. Bibi dan pamannya sering sekali mengadakan pesta hingga suatu hari uang paman dan bibinya hbais dan akhirnya terlilit hutang.
Renternir sering sekali datang kerumahnya,namun setiap renternir itu datang pasti saja paman dan bibinya kabur dan beberapa hari tak pulang kerumah, hingga akhirnya usia Yuda 18 tahun sedangkan Myra 16 tahun, mereka berdua berfikir untuk meninggalkan rumahnya karena selalu saja ada renternir yang mencari paman,dan bibinya hingga rumah itu menjadi tebusan pada renternir.
Flash back off
Disinilah akhirnya, Myra dan kakaknya tinggal bersama penghuni kontrakan lain di satu rumah. Namun itu membuat Yuda dan Myra merasa lebih aman.
Kembali ke topik
Myra memasuki kelas sambil membawa buku paket diikuti teman sekelasnya yang bernama Asri. Setelah itu mereka berdua duduk di bangkunya masing-masing. Pelajaranpun di mulai hinggal pukul 14.00 semua murid di perbolehkan untuk pulang ke rumahnya masing-masing.
Kringg bel pulang sekolah berbunyi, Myra pun segera membereskan bukunya dan bersiap ke parkiran. Dalam perjalnannya keparkiran, dia bertemu kembali dengan laki-laki yang tadi dia tabrak. Myra hanya melewati laki-laki itu,sedangkan laki-laki itu saat melihat Myra, ia langsung mengikuti Myra dengan diam-diam seakan takut ketahuan.
"Jo, kenapa kau mengikuti Myra?" ucap salah satu teman Jo
Jonathan adalah orang yang di tabrak oleh Myra pagi tadi, anehnya tatapan mata Jo saat bertemu Myra pertama kali seakan terkejut,namun perasaan itu tertutupi dengan ekspresi datar Jo.
"Ah... apakah perempuan itu bernama Myra?" Tanya Jo kepada siswa itu
"Ya, namanya Myra Yestridian kelas 12 MIPA 1," jawab siswa itu dengan terus memerhatikan Myra yang membetulkan rantai sepeda nya.
Setelah mendengar jawaban siswa itu, Jo berpamitan karena dia sudah di jemput oleh supirnya. Jo pun pergi kedepan gerbang sambil mengetikkan sesuatu di hp nya dngan cepat dan menaruhnya di sakunya sambil tersenyum penuh arti.
Disisi lain, Myra selesai memperbaiki rantai sepeda nya kemudian ia dengan senang mengendarai sepedanya itu ke rumah. Ia mengendarai sepedanya sambil bernyanyi dan tak menyangka bahwa ia akan bertemu dengan kakaknya yang juga pulang dari tempat kerjanya.
"Kak..." teriak Myra kepada kakaknya
"Ah..kau sudah pulang sekolah? Bagaimana disekolah?" Tanya Yuda sambil tersenyum
"Aku sudah pulang, ehm disekolah biasa saja tapi tadi ada kesialan saja yang menimpa," ucap Myra sambil terus menggoes pedal sepedanya
"Kesialan? Apa itu?" ucap Yuda penasaran
"Aku bertemu laki-laki dan aku menabraknya," kata Myra sambil melihat kearah kakaknya
"Wahh dank au meminta maaf atas hal itu kepada laki-laki itu?" Tanya Yuda setelah mendengar cerita Myra
"Tidak, itu kesalahnnya, aku sudah membnyikan bel sepeda tapi dia seakan tuli," jawab Myra dengan merengut
"Hahaha, baiklah kalau begitu kakak akan bekerja sampingan di restoran XXX, kau harus langsung pulang dan kerjakan pr mu," ucap Yuda sambil berbelok kea rah kiri di pertigaan.
"Hati-hati kak," ucap Myra setengah berteriak
Sesampainya di rumah, Myra segera membereskan isi tasnya dan menemukan sebuah buku tipis di dekat kasur. Dengan sengaja dia membuka buku itu dan jatuhlah sebuah kertas, dengan penasaran Myra membaca kertas itu. Setelah membaca buku itu, Myra menangis tak kenal waktu, hingga tangisannya mereda setelah mendengar pintu rumah dibuka dan menampilkan kakaknya.
Yuda yang terkejut saat melihat adiknya menangis di dekat kasur segera menghampiri adiknya itu,Yuda terkejut karena adiknya itu memegang buku yang baru saja dia buka kemarin. Dengan sendirinya terpikirkan,Yuda tau mengapa adiknya itu menangis.
"Hushh tak usah menangis Myr, kau masih punya kakak," ucap Yuda
"Kak, apa maksud dari surat ini? apakah dia ibu yang meninggalkan kita?" Tanya Myra
"ya, dia ibu kita. Dia meminta kita untuk membuka kotak yang ada di lantai kamarmu, tapi kita sudah tidak punya hak atas rumah itu lagi." Ucap Yuda
"Tapi apa yang membuat ibu menyuruh kita untuk membuka kotak itu?" Tanya Myra
"Kakak pun tidak tau, sudah kau harus berhenti menangis,lihat matamu sudah merah, kakak akan membuatkan makan malam," ucap Yuda sambil berdiri dan melangkah ke dapur. Namun langkahnya terhenti saat Myra mengatakan sesuatu yng membuatnya juga terpaku,
"Kak, bagaimana kalau kotak itu emnyimpan sebuah rahasia yang memang seharusnya kita tahu seperti tulisn ibu?" ucap Myra sambil terus membaca isi surat itu.
Tapi Yuda mengiraukan pertanyaan itu dan melanjutkan langkahnya ke dapur. Masih dengan memikirkan perkataan Myra jika memang isi dari kotak itu menyimpan sesuatu.
"Myr, ayo kita makan," ucap Yuda sambil membawa dua piring makanan ke kamar. "ini untukmu, makanlah, setelah itu kita obrolkan kembali tetang surat itu," lanjut Yuda
Myra pun makan dengan cepat hingga tak sampai 5 menit makanan itu telah berpindah ke perut Myra. Dengan masih memegang kertas pesan itu, Myra melihat kakaknya menghabiskan makanannya. Tak lama Yuda menghabiskan makanannya, dan segera membereskan bekas makannya dan Myra.
"mari kita membahas isi surat itu," ucap Myra
"Ya, yang pertama ingin kutanyakan kepadamu Myr, jika memang isi surat itu sesuai dengan pemikiranmu,apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Yuda dengan tatapan serius
"Aku hanya ingin memaafkan ibu dan melupakan masa lalu walau itu sulit," ucap Myra
"Apakah kau benar-benar ingin mengungkapkan isi pesan itu?" Tanya Yuda
"Ya, aku ingin mengetahui kebenarannya," uacp Myra
"Baiklah jikalau seperti itu, minggu depan kau libur, kita bisa menggunakan waktu itu untuk mengetahui siapa pemilik rumah itu dan segera mengambil kotak tiu, hingga minggu depan kau tidak boleh membahas apapun yang berkaitan dengan pesan itu," ucap Yuda sambil beralih dan membuka buku-buku yang ada di dalam tasnya
Setelah membahas tentang pesan itu, Myra dan Yuda kembali kegiatannya sehari-hari. Hari-hari berlangsung dengan cepat, tak disangka seminggu terlewat dan Myra serta Yuda membahas kembali rencana untuk menemukan kotak itu. Membahas banyak hal dan akhirnya terpecahkanlah masalah-maslah itu.
"Besok kita akan ke rumah itu,kemudian kita lakukan semua yang sudah kita rencanakan," ucap Yuda
Besoknya...
Pukul 05.00 suara bel terdengar membangunkan 2 orang yang sedang tertidur lelap. Myra dan Yuda mneyiapkan smua yang diperlukan. Dan segera berangkat menuju rumah masa lalunya itu. Mereka memerlukan 8 jam perjalan menggunakan bis.
Myra dan Yuda harus mengganti bis sebanyak 3 kali, dan jalan sekitar 30 menit sebelum mereka sampai ke rumah lamanya. Namun,anehnya setelah 30 menit mereka meilhat banyak sekali pengawal. Itu membuat Yuda dan Myra saling pandang, namun akhirnya mereka berdua tetap melangkah menuju rumah itu.
"Maaf apakah pemilik rumah ini ada?" Tanya Yuda ke salah satu pengawal
"Siapa kalian? Ad perlu apa kalian ke sini?" Tanya pengawal itu
"A..aahhh namaku Myra Yestridian dan ini kakakku Triyuda Anugrah Yestridian, ehhh kami pemilik rumah sebelumnya," ucap Myra dengan memegang tangan Yuda karena gugup
"Ahhh Tuan dan Nona Yerstidian silahkan masuk, kalian sudah ditunggu Tuan muda Andea Jonathan di dalam," ucap pengawal itu sambil membuka gerbang rumah itu
Mereka dikawal ke dalam rumah, dan mereka terlalu aneh dengan rumah lama mereka tak berubah sama sekali, bahkan foto-foto yang mereka tinggalkan tetap berada di tempatnya, perbedaannya hanya rumah ini menjadi lebih indah dan rapi.
"Tuan muda dan Nona Yestridian selamat datang, sudah lama ayahku menunggu kedatangan kalian," ucap Jonathan
"Kauuuu, kau laki-laki yang aku tabrak pas itu kan? Mengapa kau ada di sini?" ucap Myra sambil menunjuk Jonathan
"Halo kau Jonathan, dan ya kau yang menabrakku," kata Jonathan sambil menyilangkan kedua tangannya
"Minta maaf kepada mereka berdua Jo," suara barito itu terdengar dari tangga yang mana merupakan suara dari ayahnya Jonathan
"Baiklah, maafkan aku," ucap Jonathan. Setelah mengucapkan maaf Jonathan kemudian duduk di sofa ruang tamu
"Silahkan duduk Tuan muda dan Nona Yestridian," ucap ayah Jonathan
"Baiklah terimakasih, Tuan..." ucap Yuda menggantung
"Perkenalkan saya Ricardho Julian, tangan kanan Alm. Tuan Yedistrian Agus, kalian bisa panggil saya dengan Julian," kata Julian
"Ya terimakasih Tuan Julian, maaf saya dengar tadi kau mengatakan nama ayah kami? Bagaimana kamu tahu dengan ayah kami?" kata Yuda dengan penasaran
"Saya adalah bawahannya Tuan Julian di perusahaan Y.A, saya mendapat perintah atas Tuan Agus untuk menjaga keluarganya, saya begitu erkejut dengan sebuah surat yang ditinggalkan Tuan Agus diruangannya sebelum pergi ke pengadilan," ucap Julian
"Perusahaan? Apakah ayah seorang pembisnis? Bukannya ayah seorang pengacara?" ucap Myra
"Tuan Agus memiliki sebuah perusahaan Bisnis, saat itu ayah kalian membangun perusahaan setelah beliau mengetahui bahwa istrinya sedang hamil," jelas Julian "Namun, perusahaan hampir bangkrut karena Tuan Julian pada saat itu hanya terfokus pada anak pertamanya, sehingga beliau menyuruh saya untuk membantu mengurus perusahaan, sehingga Tuan Agus bisa focus kepada keluarganya dan menjadi pengacara juga," ucap Julian
"lalu bagaimana dengan perusahaan yang hamper bangkrut itu? Apakah ayah tidak memikirkan perusahaannya?" Tanya Yuda
"Tidak, Tuan Agus sangat berusaha agar perusahaan dapat keluar dari kebangkrutan, Tuan Agus sampai harus bermalam selama 3 hari di perusahaan, dan untunnya belian berhasil keluar dari kebangkrutan itu,dan 2 tahun kemudian anak keduanya lahir ke dunia," jelas Agus
"Apa maksudmu dengan surat yang ditinggalkan ayah?" Tanya Myra
"Sewaktu hari dimana kecelakaan terjadi, paginya Tuan Agus terlihat sangat pagi di perusahaan, beliau trelihat tenang sperti biasanya, dan saya baru pulang dari perusahaan cabang di bandung,saya langsung ke perusahaan ntuk emnyelesaikan tugas yang masih belum terselesaikan," ucap Julian kemudian berhenti bercerita dan mulai memainkan kukunya, "huhh, sampai siang hari, beliau mendapatkan panggilan dari pengadilan untuk sidang, dengan bergegas Tuan Agus menemui saya dan menyuruhku untuk menjaga perusahaan hingga dia kembali, saya tak menyangka itu percakapan saya dengan Tuan Agus, kejadian itu masih sangat terkenang di benakku," Ucap Julian
Melihat ayahnya seperti sedih, Jonathan berdiri dan menghampiri ayahnya dan mengusap bahunya, setelah mendapat penjelasan dari Julian, Myra dan Yuda jadi teringat kembali dengan sosokayahnya yang hanya mengisi separuh usia mereka.
"Setelah kejadian itu terjadi, berarti andalah yang menjalankan perusahaan ayah?" ucap Myra ragu
"Ya, akulah yang menjalankannya hingga tiba salah satu penerus Tuan Agus mampu menjadi pemilik perusahaan,Aku sudah lama mencari kedua anak Tuan Agus namun sewaktu saya kerumah ini, yang membuka pintu ini adalah sekelompok orang dari renternir. Aku masih mencari hingga akhirnya Jonahan menemukan Myra disekolah barunya," jelas Julian setelah tenang
"Jadi kalian sudah tahu surat dari ibuku?" Tanya Yuda
"Kami tidak tahu, kami hanya berfikir klian pasti akan kembali kerumah ini,jadi kami membereskan kembali rumah yang sudah diacak oleh para renternir itu,lihatlah banyak yang hilang dari rumah ini," ucap Julian
"Dan untungnya aku masih mengingat foto yang diberikan ayah padaku, jadi aku bisa memberi tahukkannya pada ayahku," ucap Jonathan tenang "dan untuk 2 kamar di lantai 2 dan kamar utama kami tidak pernah menempatinya, hanya membersihkannya setiap hari saja," lanjut jonathan
"Bisakah kami ke kamar dilantai 2 untuk mencari jawaban dari pesan ibuku?" Tanya Yuda
"Ya kalian bisa lihat, sebelum itu kalian harus meminta kuncinya pada bi Ira di dapur," ucap Jonathan
"baiklah, Terimakasih," ucap Yda
Myra dan Yuda kemudian pergi ke dapur dan bertemu dengan satu pembantu yang sedang memasak,
"Halo bi,maaf mengganggu, kami mau meminjam kunci untuk kamar atas, kami sudah mendapat persetujuan dari Jonathan dan Pak Julian," ucap Yuda
"Baiklah, apa perlu bibi temani keatas?" ucap bi Ira sambil memberikan kuncinya
"Tidak apa bi, biar kami saja," ucap Myra sambil mengambil kunci dari tangan bi Ira
Myra dan Yuda kemudian bergegas ke kamar lantai 2 dan membuka sebuah kamar yang pintunya di cat berwarna pink di ujung ruangan.
Kriettt
Pintu dibuka dan terlihatlah sebuah ranjang di tengah rungaan dan seluruh kamar di penuhi dnegan boneka yang berbagai ukuran. Dengan segera mereka berdua menggeserkan ranjang itu, terlihatlah ada sebuah bentuk kotak kecil, dibukalah kotak itu, yang mnegejutkan mereka berdua adalah, sebuah kotak berwarna emas yang dipenuhi debu, dan sebuah gembok berwarna perak menghiasinya.
"Kak ini harus ada sebuah kunci," ucap Myra kepada Yuda
"Apakah petunjuknya ada di surat dari ibu?" ucap Yuda sambil embuka surat dari ibunya, disurat itu tredapat angka dan sebuah gambar kalung yang didalamnya terdapat gambar kunci. Dan gambar kalung itu sama dengan kalung yang dipakai Myra saat kecil.
"Myr, apakah kau ingat dimana kau menempatkan kalung masa kecilmu?" ucap Yuda
"Ya, aku selalu menyimpannya di tasku,sebentar," ucap Myra, dia pun segera merogoh kedalam tasnya dan diambillah sebuah kalung yang mirip dengan gambarnya
Myra memberikan kalung itu ke Yuda dan Yuda pun membuka kalung iu dan terlihatlah sebuah kunci namun tertanam dalam gambar, dengan berat hari Yuda menghancurkan kalung itu.
Prangg
Kaca kalung itu pecah dan menyisakan kunci serta tali kalungnya saja, tanpa pikir panjang Yuda memasangkan kunci itu ke kotak itu. Terbukalah kotak itu, dikotak itu terdapat banyak surat-surat tulisan tangan ibunya, satu persatu mereka baca surat itu. Sebuah kenyataan pun terbongkar, ibunya bukan menghianati ayahnya dengan pergi dengan laki-laki lain, itu hanya teman ibunya yang membatu ibunya pindah ke apertemen di Sulawesi, ibunya juga ingin berusaha membangun sebuah restoran di Sulawesi.
Kenyataan satu-persatu terungkap membuat Myra dan Yuda senang dan melupakan masa lalu yang pahit. Mereka berdua pun berterimakasih kepada Julian dan Jonathan karena telah menjaga rumah serta perusahaan ayahnya.
"Tuan Julian,terimakasih karena telah menjaga rumah ini dan perusahaan ayah," ucap Yuda
"Aku yang harus berterimaksih, jika kalian ingin tahu, aku awalnya hanya seorang pencuri kakap yang ditangkap ayah kalian,namun anehnya beliau bukannya memenjarakanku tapi malah memberikan pekerjaan dan membayarkan segala kebutuhan hidup keluargaku," ucap Julian sambil terkekeh kecil "karena Yuda usiamu sudah 18 tahun kan, kau harus belajar untuk menjadi pemimpin di perusahaan ayahmu," lanjut Julian kepada Yuda
"Ya, aku harus belajar keras agar hasil ayah dan Tuan Julian tidak sia-sia, namun sebelum itu, bolehkah aku meminjam uang untuk mencari ibu di Sulawesi?" ucap Yuda
"Tidak usah meminjam, aku lupa memberikan ini kepada kalian," ucap Julian smbil memberikan sebuah kartu hitam yang etrnyata peninggalan ayahnya
"baik terimakasih, kami akan kembali setelah menemukan ibu,kami pamit," ucap Yuda sambil menggandeng tangan Myra
"hati-hati di jalan dan segeralah kembali," ucap Julian, sedangkan Jonahan dia hanya melambaikan tangannya sambil berujar sampai jumpa tanpa suara
Mereka berdua langsung mencari tiket pesawat ke Sulawesi, setelah itu mereka bersiap dan menuju ke bandara.
1 jam berlalu
Myra dan Yuda keluar dari taxi yang ditumpanginya dengan terburu-buru dan segera masuk karena pesawat yang dipesannya sudah menyuruh semua penumpang masuk kedalam pesawat. Mereka membutuhkan 2 jam 30 menit untuk sampai di Sulawesi.
Waktu berlalu cepat mereka berudua tiba di Sulawesi dan mulai mencari ibu mereka,namun ditengah perjalanan sebuah restoran Nampak indah di pinggir pantai membuat perut Myra dan Yuda berbunyi. Mereka memutuskan untuk mampir dan membeli makanan.
Tak sengaja Myra menyenggol salah satu orang di restoran itu,membuat Myra dimarahi oleh orang itu. Tak lama seorang perempuan anggun keluar dari dapur dan terlihat terkejut dengan apa yang dilihatnya.
"Aaaaa...aapakah itu kalian?" ucap perempuan itu terbata "Myra,Yuda, apakah itu kalian?" lanjut perempuan itu
"Maaf anda siapa?" ucap Myra
"Maafkan ibu karena meninggalkan kalian," ucap perempuan itu sambil memeluk Myra dan Yuda
"Ibu? Apakah itu kau?" ucap Myra dan Yuda bersamaan
"Maafkan ibu," ucap perempuan itu
Setelah kejadian itu, Yuda dan Yuda banyak berbincang dengan ibunya. Mereka sepakat untuk tinggal bersama sampai hari minggu. Karena Myra harus ujian agar lulus,sedangkan Yuda harus mulai masuk keperusahaan ayahnya dan mulai belajar mengurusnya. Namun setelah lulus Myra akan membantu ibunya di restoran dan kebetulan juga Myra suka sekali masak jadi sekalian dia belajar memasak dan berusha menjadi chef.
TAMAT
Nama: Adelia Nuraini
Kelas: XII MIPA 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H