Mohon tunggu...
Adelia Nuraini
Adelia Nuraini Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMA

Menulis untuk bercerita dan menulis pemikiran

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kenangan

25 Februari 2022   21:17 Diperbarui: 25 Februari 2022   21:21 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Myr, apakah kau ingat dimana kau menempatkan kalung masa kecilmu?" ucap Yuda

"Ya, aku selalu menyimpannya di tasku,sebentar," ucap Myra, dia pun segera merogoh kedalam tasnya dan diambillah sebuah kalung yang mirip dengan gambarnya

Myra memberikan kalung itu ke Yuda dan Yuda pun membuka kalung iu dan terlihatlah sebuah kunci namun tertanam dalam gambar, dengan berat hari Yuda menghancurkan kalung itu.

Prangg

Kaca kalung itu pecah dan menyisakan kunci serta tali kalungnya saja, tanpa pikir panjang Yuda memasangkan kunci itu ke kotak itu. Terbukalah kotak itu, dikotak itu terdapat banyak surat-surat tulisan tangan ibunya, satu persatu mereka baca surat itu. Sebuah kenyataan pun terbongkar, ibunya bukan menghianati ayahnya dengan pergi dengan laki-laki lain, itu hanya teman ibunya yang membatu ibunya pindah ke apertemen di Sulawesi, ibunya juga ingin berusaha membangun sebuah restoran di Sulawesi.

Kenyataan satu-persatu terungkap membuat Myra dan Yuda senang dan melupakan masa lalu yang pahit. Mereka berdua pun berterimakasih kepada Julian dan Jonathan karena telah menjaga rumah serta perusahaan ayahnya.

"Tuan Julian,terimakasih karena telah menjaga rumah ini dan perusahaan ayah," ucap Yuda

"Aku yang harus berterimaksih, jika kalian ingin tahu, aku awalnya hanya seorang pencuri kakap yang ditangkap ayah kalian,namun anehnya beliau bukannya memenjarakanku tapi malah memberikan pekerjaan dan membayarkan segala kebutuhan hidup keluargaku," ucap Julian sambil terkekeh kecil "karena Yuda usiamu sudah 18 tahun kan, kau harus belajar untuk menjadi pemimpin di perusahaan ayahmu," lanjut Julian kepada Yuda

"Ya, aku harus belajar keras agar hasil ayah dan Tuan Julian tidak sia-sia, namun sebelum itu, bolehkah aku meminjam uang untuk mencari ibu di Sulawesi?" ucap Yuda

"Tidak usah meminjam, aku lupa memberikan ini kepada kalian," ucap Julian smbil memberikan sebuah kartu hitam yang etrnyata peninggalan ayahnya

"baik terimakasih, kami akan kembali setelah menemukan ibu,kami pamit," ucap Yuda sambil menggandeng tangan Myra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun