"Aku bertemu laki-laki dan aku menabraknya," kata Myra sambil melihat kearah kakaknya
"Wahh dank au meminta maaf atas hal itu kepada laki-laki itu?" Tanya Yuda setelah mendengar cerita Myra
"Tidak, itu kesalahnnya, aku sudah membnyikan bel sepeda tapi dia seakan tuli," jawab Myra dengan merengut
"Hahaha, baiklah kalau begitu kakak akan bekerja sampingan di restoran XXX, kau harus langsung pulang dan kerjakan pr mu," ucap Yuda sambil berbelok kea rah kiri di pertigaan.
"Hati-hati kak," ucap Myra setengah berteriak
Sesampainya di rumah, Myra segera membereskan isi tasnya dan menemukan sebuah buku tipis di dekat kasur. Dengan sengaja dia membuka buku itu dan jatuhlah sebuah kertas, dengan penasaran Myra membaca kertas itu. Setelah membaca buku itu, Myra menangis tak kenal waktu, hingga tangisannya mereda setelah mendengar pintu rumah dibuka dan menampilkan kakaknya.
Yuda yang terkejut saat melihat adiknya menangis di dekat kasur segera menghampiri adiknya itu,Yuda terkejut karena adiknya itu memegang buku yang baru saja dia buka kemarin. Dengan sendirinya terpikirkan,Yuda tau mengapa adiknya itu menangis.
"Hushh tak usah menangis Myr, kau masih punya kakak," ucap Yuda
"Kak, apa maksud dari surat ini? apakah dia ibu yang meninggalkan kita?" Tanya Myra
"ya, dia ibu kita. Dia meminta kita untuk membuka kotak yang ada di lantai kamarmu, tapi kita sudah tidak punya hak atas rumah itu lagi." Ucap Yuda
"Tapi apa yang membuat ibu menyuruh kita untuk membuka kotak itu?" Tanya Myra