"Kauuuu, kau laki-laki yang aku tabrak pas itu kan? Mengapa kau ada di sini?" ucap Myra sambil menunjuk Jonathan
"Halo kau Jonathan, dan ya kau yang menabrakku," kata Jonathan sambil menyilangkan kedua tangannya
"Minta maaf kepada mereka berdua Jo," suara barito itu terdengar dari tangga yang mana merupakan suara dari ayahnya Jonathan
"Baiklah, maafkan aku," ucap Jonathan. Setelah mengucapkan maaf Jonathan kemudian duduk di sofa ruang tamu
"Silahkan duduk Tuan muda dan Nona Yestridian," ucap ayah Jonathan
"Baiklah terimakasih, Tuan..." ucap Yuda menggantung
"Perkenalkan saya Ricardho Julian, tangan kanan Alm. Tuan Yedistrian Agus, kalian bisa panggil saya dengan Julian," kata Julian
"Ya terimakasih Tuan Julian, maaf saya dengar tadi kau mengatakan nama ayah kami? Bagaimana kamu tahu dengan ayah kami?" kata Yuda dengan penasaran
"Saya adalah bawahannya Tuan Julian di perusahaan Y.A, saya mendapat perintah atas Tuan Agus untuk menjaga keluarganya, saya begitu erkejut dengan sebuah surat yang ditinggalkan Tuan Agus diruangannya sebelum pergi ke pengadilan," ucap Julian
"Perusahaan? Apakah ayah seorang pembisnis? Bukannya ayah seorang pengacara?" ucap Myra
"Tuan Agus memiliki sebuah perusahaan Bisnis, saat itu ayah kalian membangun perusahaan setelah beliau mengetahui bahwa istrinya sedang hamil," jelas Julian "Namun, perusahaan hampir bangkrut karena Tuan Julian pada saat itu hanya terfokus pada anak pertamanya, sehingga beliau menyuruh saya untuk membantu mengurus perusahaan, sehingga Tuan Agus bisa focus kepada keluarganya dan menjadi pengacara juga," ucap Julian