Empati: Mampu memahami perasaan dan kebutuhan orang lain.
Kepemimpinan yang melayani: Menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi.
Contoh Penerapan dalam Konteks Modern
Sektor Swasta: Seorang CEO perusahaan menerapkan sistem manajemen yang transparan dan akuntabel, serta mendorong karyawan untuk melaporkan tindakan korupsi.
Sektor Publik: Seorang pejabat pemerintah menolak proyek yang tidak sesuai dengan prosedur dan berpotensi merugikan negara.
Komunitas: Seorang tokoh masyarakat menjadi contoh dengan hidup sederhana dan aktif dalam kegiatan sosial.
Tantangan dan Solusi
Meskipun ajaran Ki Ageng Suryomentaram sangat relevan, penerapannya dalam konteks modern menghadapi beberapa tantangan, seperti:
Perubahan nilai: Nilai-nilai materialisme dan individualisme yang semakin kuat dapat menggeser nilai-nilai luhur.
Tekanan sosial: Tekanan untuk mencapai kesuksesan materi dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yang tidak etis.
Kurangnya pemahaman: Tidak semua orang memahami dan menghayati ajaran Ki Ageng Suryomentaram.