"Oh engga vir biasa ajah tadi". Hehe, segitu doang gampang lahh.
Pertandingan final yang menentukan siapa yang menjadi nomor satu bakalan segera di mulai. Dsri hasil analisisku . Tim satu memang tadi menang gampang banget lawan tim tiga. Mungkin bakakan imbal deh lawan meraka atau kemungkinan buruk kalah. Ahh tidak usah mikir yang engga enggalahh fokus dulu ajah.
 Pertandingan terakhir yang menentukan siapa yang akan menjadi nomor satu di kekas 7b-2 segera di mulai. Tim yang kalah otomatis akan berada di pinggir lapangan untuk menonton tim yang bertanding di final. Sepi sihh engga ada sama sekali meriah nya sorakan dari para penonton yang ketika tim memasuki lapangan pertandingan. Tapi engga papa lahh. Dari tim lawan tino lahh yang harus di waspadai karena tubuh tinggi nya yang membuat ku harus waspada sama dia.
Pritttt..... Peluit dari guru pjok udah di tiup. Nama guru nya?. Aku engga tau sihh anak baru soalnya. Uhh baru juga di mulai. Benarkan, si tino harus di waspadai. Dia service atas engga ngotak sama sekali Langsung masuk. Sengit banget tapi aku juga sangat menikmati game ini. Ketawa ketawa dan aku juga merasa sedikit demi sedikit rasanya temen sekelasku mulai menganggap aku sebagai bagain dari kekas 7b-2.
Bell..... Suara bell
Ehhh baru juga sebentar lagi seru seru nya lohh. Baru juga 7-6 tim kami tertinggal satu poin.
"Cepat. Kumpul semuanya". Guru pjok memanggil kami untuk berkumpul.
"Oke. Pertandingan engga akan di lanjut bapak. Tim yang jadi nomor satu tim ke satu. Selamat kepada Meraka".
Belum juga beres. Gamenya kan bisa di lanjutkan walaupun ini di jam terakhir. Tapi yah, engga bisa lewat dari jam pelajaran yang ada.
"Sebelum menutup pembelajaran hari ini. Oyy km pimpin doa!!!".
"Baik pak". Harley sebagai ketua kelas kami seorang yang memang memiliki kharisma yang pantas untuk memimpin kelas.