Mohon tunggu...
Acep Yayan XII MIPA 4
Acep Yayan XII MIPA 4 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Kelas 12 mipa 4

Gak ada

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Persahabatan Tanpa Persyaratan

25 Februari 2022   13:41 Diperbarui: 25 Februari 2022   13:51 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nih".

"Aku seneng ada orang yang berbeda sama yang lainya".

"?". Terheran heran apa yang dia maksud orang lain?.

"Makasih banyak". Dia langsung meninggalkan ku. Tanpa bayar makanan tadi. Ahh sudahlahh mugkin dia lupa tadi. Aku meninggalkan kantin lalu pergi menuju kelas. Makan di kelas tanpa ada yang menemani

"Lucky, sini makan bareng". Aneh rasanya Vira?.kenapa dia tadi pas pembagian kelompok bisa dengan mudahnya mendapatkan teman? Tapi kenapa dia tidak ada yang mengajak dia sama sekali untuk makan bareng bareng.

"Oke". Aku duduk di sampingnya dan tidak berkata sepatah kata pun. Aku habiskan makan siangku terus membereskan bekas makan tadi. Bungkus nasi kuning di buang ke tempat sampah di depan pintu kelas.

"aku kembali ke belakang".

"Iya". Gitu doang, engga bilang Terima kahh? Engga papa lahh. Orang terpintar di kelas sikat sama sifatnya sedikit aneh.

Bell jam ke lima pun berbunyi menandakan bahwa istirahat telah usai. Kelas yang tadi sepi mulai ramai kembali setelah para siswa lainya telah kembali dari masa pengisian daya meraka. Pelajaran berikutnya sama tidak ada seru serunya sampai seterusnya. Sampai bell pulang pun berbunyi. Dari semua mata pelajaran yang ada cuman pjok yang mengasyikkan.

Belll..... Bell pulang

Suasana seperti kemaren dengan tidak ada seseorang yang mengajak diriku pulang bersamanya. Aku bereskan semua buku. Lalu kunaikan kursi ke atas meja lalu meninggalkan kelas tanpa sepatah kata. Berjalan seperti biasa melewati beberapa ruangan kelas lain. Dengan tatapan orang orang heran bertanya tanya "kenapa aku terus terusan sendiri? Apakah tidak membosankan?". Seperti itulah yang aku tangkap dari semua ekspresi wajah semua orang yang aku lewati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun