Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Icha Diterjang Kata Menemui dan Menemukan

19 Agustus 2018   11:52 Diperbarui: 19 Agustus 2018   13:18 1706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tami malah bertanya, "Jadi kamu pulang ke Makassar, tiga bulan lalu, untuk menikah?" Suaranya terdengar sayup. Semacam rintih tertahan akibat desakan rasa kaget sekaligus terpaan rasa sakit. "Mestinya kamu katakan kepadaku. Kalau kamu memilih gadis lain, itu hakmu. Tetapi jangan seperti ini caramu memperlakukan aku!"

Tami tidak yakin apakah harus berduka atau bergembira mendengar lamaran Remba ditolak, tetapi ia yakin tengah marah karena merasa dikhianati. "Kamu tidak menghargai perasaanku!"

Tami berdiri dan mendengus. Napasnya seperti raung harimau marah atau aung singa terluka. Remba mencekal tangannya, lembut sekali, memberi isyarat supaya Tami kembali duduk dan menenangkan diri.

Tami merasa dadanya dokoyak-koyak rasa sedih. Ia merasa dirinya laksana kertas tak dibutuhkan yang diremas-remas lalu dicampakkan ke tong sampah.

"Kamu salah paham."

Tami langsung menyela. "Telingaku belum tuli."

"Dengar dulu..."

"Dua kata tadi sudah cukup," sergah Tami. "Katamu, lamaranmu ditolak. Itu berarti kamu sudah berpaling dan mengalihkan hatimu."

"Kamu marah?"

"Jelas!"

"Kamu terluka?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun