Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Icha Diterjang Kata Menemui dan Menemukan

19 Agustus 2018   11:52 Diperbarui: 19 Agustus 2018   13:18 1706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak ada apa-apa." Remba hanya tersenyum, lalu tertawa keras-keras ketika melihat Tami cemberut, lalu terdiam. Kemudian berkata, "Nanti kuceritakan."

"Sekarang!"

"Nanti..."

"Terserah!"

Remba mengangguk tanpa suara dengan mata dipenuhi kilat kemarahan, kedukaan, dan kepahitan. "Kita ke pondokan."

Mereka berjalan bersisian tanpa suara. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Tami mengenal Remba sebagai lelaki yang sinis pada nestapa, yang tabah menanggung pahit nasib, yang jarang mengaduh atau mengeluh.

Ia terkejut melihat Remba jauh berubah. Tampak menua lebih cepat dari semestinya. Barangkali ada sesuatu yang terjadi di Makassar. Barangkali ia kecewa pada dirinya sendiri. Barangkali ia setengah mati menahan kesedihan.

Beranda pondokan lengang. Mereka duduk di sofa hijau lumut dan sama-sama diam. Bendera merah putih berkibar-kibar di pekarangan. Jalan raya sepi. Motor atau mobil hanya sesekali melintas.

"Lamaranku ditolak," ujar Remba seraya mengusap wajahnya.

Tami tersentak. Seperti mendengar cetar halilintar. "Kamu mau menikah?"

Remba terperangah. "Maksudmu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun