Julie menolehkan kepalanya mencari darimana asal suara. Matanya bersinar melihat Ruben.
‘’Hei, emangnya kamu tinggal di sini?’’ tanya Ruben.
Julie setengah menganggukkan kepalanya, tetapi cepat melanjutkan langkahnya. Ruben terkejut melihat tingkah Julie, dan bermaksud untuk mengikuti langkah Julie.
‘’Jangan ikuti aku,’’ pinta Julie.
‘’What!’’ tanya Ruben.
‘’Please, ikuti dengan jarak saja, sampai di ujung jalan sana,’’ perintah Julie.
Ruben mengikuti apa yang Julie katakan, dalam hati Ruben tiba-tiba saja tebersit sesuatu yang aneh. Ada apakah dengan Julie?
Pada tikungan jalan sekitar seratus meter dari pintu pagar, di balik pohon-pohon besar, Julie berhenti melangkah, dan Ruben berdiri di belakangnya. Ketika Julie membalik memandang Ruben, terlihat airmatanya telah membasahi kedua pipinya.
Dengan reflek Ruben memegang tangan Julie untuk memberi ketenangan.
‘’Julie, ceritakan ada apakah?,’’ pinta Ruben.
Namun kata-kata itu sulit keluar dari mulut Julie, malah matanya tak tenang melirik ke sana ke mari, seakan-akan takut seseorang melihat dirinya di situ berbicara dengan orang lain.Â