Lupa-lupa ingat wajah korban, Ruben bertanya pada resepsionis nama yang ia cari, Jullie.
Kamar terletak di tingkat kedua, di sana korban Julie menempati kamar bersama tiga pasien lainnya; dua wanita dan satu pria.
‘’Sore,’’ ucap Ruben untuk semua pasien. Mereka menganggukkan kepalanya.
‘’Hai,’’ sapa Ruben.
Terlihat wanita sedikit bingung, matanya memberi sinyal ia tak mengenal Ruben.
‘’Jangan panik, kamu tak kenal saya, tetapi saya masih ingat kamu,’’ Ruben berusaha mencairkan kebingungan wanita.
‘’Ruben,’’ diulurkan tangannya.
‘’Julie.’’
Agar suasana tidak begitu kaku, Ruben berupaya menghangatkan pertemuan.
‘’Suka ini?’’ Ruben menyerahkan buket bunga.
Terlihat mata wanita tersenyum, diterimanya buket bunga sambil menghirup aromanya. Kerling matanya sedikit malu-malu ketika membaca kata-kata dalam kartu.