Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Content Creator, Podcaster

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tidak Semewah yang Kita Lihat di Media Sosial, Inilah Sisi Gelap Dubai yang Jarang Terekspos

29 September 2023   18:30 Diperbarui: 29 September 2023   18:33 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Tribunnews.com (potret pusat kota Dubai yang sangat megah & warga miskin yang tinggal di rumah sederhana pinggiran kota)

Selain itu para pekerja juga dipaksa mematuhi peraturan-peraturan yang tidak manusiawi, dengan jam kerja dari pagi sampai malam dan gaji yang sangat kecil. 

Pete Pattison Jurnalis The Guardian menjelaskan bahwa penjaga keamanan, petugas kebersihan, sampai staf perhotelan di Dubai Expo 2020 lalu banyak yang dipekerjakan secara paksa atau bekerja tanpa dibayar. 

Ini berdasarkan laporan dari Equidem (organisasi hak asasi buruh internasional) tahun 2020, pekerja migran yang dipekerjakan di pameran-pameran internasional UEA, menyatakan bahwa mereka dipaksa membayar biaya perekrutan ilegal agar tetap bisa bekerja. 

Selain itu mereka juga mengalami tindakan rasisime, gaji mereka sering ditahan, mereka juga bercerita jika melawan atau protes paspor mereka disita dan mendapat berbagai ancaman lainnya.

 

Pelanggaran HAM

Selama beberapa tahun belakangan ini Dubai terus berusaha berkembang dan menyaingi Amerika Serikat dalam segi ekonomi, namun sayangnya dalam hal Hak Asasi Manusia pemerintah Dubai masih terkesan acuh. 

Korban-korbannya adalah pekerjaimigran seperti yang dijelaskan di poin sebelumnya, perempuan, dan orang-orang LGBT, tanpa bermaksud membenarkan kelompok tersebut. 

Salah contoh adalah seorang perempuan bernama Zara Jayne yang mengalami tindak pemerkosaan di Dubai, bukannya dibela dan diadili dengan baik malah dirinya yang dipenjara dengan tuduhan melakukan hubungan seks di luar nikah. 

Lebih mirisnya lagi adalah kedua pria yang menjadi pelaku pemerkosaan, malah dibebaskan begitu saja dengan alasan yang tidak jelas. 

Mantan Direktur Ekskutif Human Rights Watch menjelaskan bahwa pada tahun 2021 lalu, PBB telah meneliti dan mencatat berbagai kasus pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat keamanan di UEA. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun