Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis & Kontent Kreator Multi Talenta

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tidak Semewah yang Kita Lihat di Media Sosial, Inilah Sisi Gelap Dubai yang Jarang Terekspos

29 September 2023   18:30 Diperbarui: 29 September 2023   18:33 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Tribunnews.com (potret pusat kota Dubai yang sangat megah & warga miskin yang tinggal di rumah sederhana pinggiran kota)

Pemukiman ini terletak di pinggiran kota dan merupakan rumah bagi warga berpenghasilan rendah, sebagian besar orang-orang yang tinggal di sini adalah pekerja migran (luar negeri). 

Salah satu penyebab munculnya daerah kumuh di Dubai adalah biaya hidup yang tinggi, meski selama ini Dubai terkenal dengan kekayaan dan kemewahan biaya hidup di sana juga sangat tinggi. 

Hal ini menyulitkan masyarakat berpenghasilan rendah, khusunya pekerja migran yang harus mencari tempat tinggal dengan harga terjangkau dengan gaji mereka yang sangat sedikit.

Diskriminasi Gender

Di negara-negara maju uumumnya kesetaraan gender sudah diterima dengan baik dan dipahami oleh warga ataupun pemerintahnya, tapi lain cerita  dengan Dubai dimana putri penguasa kota ini  Sheikh Mohammed bin Rashid yang bernama Latifa hidup dalam kondisi memprihatinkan. 

Pada tahun 2018 lalu ia sempat berusaha melarikan diri, dengan tuduhan kepada sang ayah bahwa telah memperlakukannya semena-mena. 

Sampai sekarang belum ada informasi valid tentang tindakan apa yang dilakukan penguasa Dubai itu kepada putrinya, singkat cerita Putri Latifa melarikan diri dari istana dan berusaha mencari perlindungan politik maupun hukum. 

Namun sayangnya itu semua tidak berhasil, karena tidak ada satupun politisi atau pengacara yang berani melindunginya dari Sang Penguasa Dubai itu. 

Pada akhirnya Sang Putri Dubai itu dipenjara karena tidak patuh dengan perintah Raja, anak perempuannya sendiri saja tega diperlakukan seperti itu bayangkan bagaimana dengan perempuan-perempuan lain?. 

Jurnalis EXPATICA.com Valentine Marie menjelaskan bahwa data tentang hak-hak perempuan di UEA, seringkali bertentangan negara ini menempati posisi pertama, sebagai negara paling menjunjung tinggi kesetaraan gender di Kawasan Teluk Arab. 

Namun secara global UEA masih berada di peringkat ke-49 di dunia, kaum perempuan di negara ini memang memiliki hak yang sama di mata hukum dengan kaum laki-laki tapi tetap saja mereka tidak mendapat perlindungan, apabila diperlakukan tidak adil oleh anggota keluarga atau walinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun