Pemukiman ini terletak di pinggiran kota dan merupakan rumah bagi warga berpenghasilan rendah, sebagian besar orang-orang yang tinggal di sini adalah pekerja migran (luar negeri).Â
Salah satu penyebab munculnya daerah kumuh di Dubai adalah biaya hidup yang tinggi, meski selama ini Dubai terkenal dengan kekayaan dan kemewahan biaya hidup di sana juga sangat tinggi.Â
Hal ini menyulitkan masyarakat berpenghasilan rendah, khusunya pekerja migran yang harus mencari tempat tinggal dengan harga terjangkau dengan gaji mereka yang sangat sedikit.
Diskriminasi Gender
Di negara-negara maju uumumnya kesetaraan gender sudah diterima dengan baik dan dipahami oleh warga ataupun pemerintahnya, tapi lain cerita  dengan Dubai dimana putri penguasa kota ini  Sheikh Mohammed bin Rashid yang bernama Latifa hidup dalam kondisi memprihatinkan.Â
Pada tahun 2018 lalu ia sempat berusaha melarikan diri, dengan tuduhan kepada sang ayah bahwa telah memperlakukannya semena-mena.Â
Sampai sekarang belum ada informasi valid tentang tindakan apa yang dilakukan penguasa Dubai itu kepada putrinya, singkat cerita Putri Latifa melarikan diri dari istana dan berusaha mencari perlindungan politik maupun hukum.Â
Namun sayangnya itu semua tidak berhasil, karena tidak ada satupun politisi atau pengacara yang berani melindunginya dari Sang Penguasa Dubai itu.Â
Pada akhirnya Sang Putri Dubai itu dipenjara karena tidak patuh dengan perintah Raja, anak perempuannya sendiri saja tega diperlakukan seperti itu bayangkan bagaimana dengan perempuan-perempuan lain?.Â
Jurnalis EXPATICA.com Valentine Marie menjelaskan bahwa data tentang hak-hak perempuan di UEA, seringkali bertentangan negara ini menempati posisi pertama, sebagai negara paling menjunjung tinggi kesetaraan gender di Kawasan Teluk Arab.Â
Namun secara global UEA masih berada di peringkat ke-49 di dunia, kaum perempuan di negara ini memang memiliki hak yang sama di mata hukum dengan kaum laki-laki tapi tetap saja mereka tidak mendapat perlindungan, apabila diperlakukan tidak adil oleh anggota keluarga atau walinya.Â