Mereka duduk berbicara ramah tamah seraya menikmati minuman keras yang dibawa Antione.
"Oh ya, saya kesini mau bertanya kepada Caroline Mr. Steaven. Apakah ia mau menerimaku? Jika mau aku akan datang lagi membawa lamaran yang akan mengguncang menara Eiffel..!" ujar Antione setelah cukup lama bersenda gurau dengan keluarga tersebut.
"Je veux pas..!" jawab Caroline seraya menoleh kearah lain. Antione berwajah merah padam, tetapi dipendamnya.
"Dsol M. Antione, nous en reparlerons une autre fois. (maaf Tuan Antione, kita bicarakan saja dilain kesempatan)" ujar Mr. steaven sambil tersenyum.
"Baiklah Mr. Steaven. Saya tunggu jawaban tuan lima hari lagi, jika lima hari ini tidak ada jawaban, maka jalur bisnis kupu-kupu itu akan tertututp..!" Antione tersenyum kecut seraya izin pamit. Wajah Mr. steaven pucat. Maksud dari jalur bisnis kupu-kupu adalah simbol untuk bahan baku bisnis mereka akan dihentikan oleh Antione.
Erick sudah turun dikegelapan malam Bandara Depati Parbo Hiang Kerinci. Sebuah mobil Pajero Sport hitam datang menjemputnya, di temani oleh dua puluh orang petarung dan penembak jitu.
Mobil Pajero Sport dan lima mobil Kijang Innova hitam melaju menuju Siulak Gedang dan berhenti didepan rumah keluarga Ilham. Dari cerita orangtua Ilham, Erick tahu bahwa Ilham berangkat ke Jakarta menggunakan mobil travel minibus Avanza. Erick gusar, padahal ia sudah mewanti-wanti agar Ilham mengendarai mobil mewah dan dijaga oleh pengawal, namun dasar bandel!.
Erick pamit kepada orangtua Ilham dan menyerahkan oleh-oleh dari Perancis, ia lalu berangkat menuju agen travel yang membawa Ilham. Setelah bernegosasi, sopir travel yang membawa Ilham via telpon menceritakan kasus tersebut kepada bosnya. Dan bosnya langsung mengajak Erick dan pasukannya berjalan menuju Palembang mengikuti jalan yang dilalui Ilham beberapa hari lalu.
Lima hari setelah kehilangan kontak dengan Ilham, Caroline ditemani oleh lima orang body guardnya orang Indonesia turun didepan rumah Ilham. Ibu Ilham tercengang dengan kedatangan Caroline. Seorang gadis bermata biru, rambut panjang hitam bergelombang yang pirang, berbusana sopan pakaian mahal, datang kerumahnya.
"Permisi...! Apakah ini rumah Ilham?" tanya pengawal caroline yang orang Indonesia.
"Betul, anak dari mana ya?" tanya Ibu Ilham mempersilahkan mereka masuk. Caroline menyalami dan mencium tangan ibunda Ilham.