Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peranan Orangtua terhadap Anak di Siulak

16 Februari 2022   13:55 Diperbarui: 16 Februari 2022   14:25 1347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yaitu seumpama tiang pagar yang dipasang berderetan, ia Tidak tahu dengan orang desa, tidak mau tahu dengan tetangga kiri kanan, yang dia tahu hanya keluarga kecil isterinya.

 

  • Semendo Tanggo Rapek:

 

Tanggo rapek ialah “Tangga Rapat” orang semendo seperti ini suka bergaul, baik dengan anak-anak, pemuda, orang tua, laki-laki perempuan, semua orang senang bergaul dengannya.

 

  • Semendo Ayam Gedang ;

 

Ekornya panjang mahkotanya agung, senantiasa berkokok nyaring hilir mudik, berbicara kesana kemari. Senantiasa membanggakan dirinya, keluar daerah balik hari, keluar daerah seperti mengusap wajah, jagoan namun pengecut, anga-angan sebesar gunung namun tangan tak sampai. Orang seperti ini senantiasa berbicara kosong itu yang disebut simendo Ayam Gedang.

 

  • Semendo Ninek Mamak :

 

Orang semendo ninik mamak ini diibaratkan Kayu besar didalam desa, daunnya rimbun tempat orang berteduh, batangnya besar tempat orang bersandar, dahannya tinggi tempat orang duduk berjuntai, orang cerdik pandai, arif bijaksana mengerti dengan adat dan pusaka, mengerti hukum agama, mengerti akan dahan yang akan menimpa, mengerti sebelum ranting yang akan merintang jalan, paham akan kiasan kata sampai, ketika ia membangun rumah dipinggiran jalan : tempat musafir numpang singgah, tempat orang haus meminta air, tempat orang lapar meminta nasi, tempat orang mengadukan keluh dan kesah, tutur sapanya tak pernah mengadu domba, melainkan senantiasa memberi arahan untuk kemajuan bersama. Orang seperti ini  yang sangat dirindukan oleh seorang mertua dan keluarga di tanah Siulak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun