“Terasa besar apapun akan dilanda, mengatakan bahwa kulitnya lebih liat, mengatakan bahwa tulangnya lebih besar:-Memakan Adat dan Pusaka, - Memakan cupak dengan gantang. Maunya menang sendiri melampaui pucuk, ingin besar daripada batang, ingin lebih dalam dari urat nadi, ingin menampung keluh kesah penghulu, ingin membuang petugas pemerintahan di pasar, rasa-rasa sanggup menghancurkan pemerintahan”.
“Seperti seloka adat mengatakan : Tuan datuk kesungai ulak, singgah berhenti di Pinang Awan, diri gemuk membuang lemak, diri pandai membuang kawan, itulah semenda Gajah Gedang”.
Artinya, orang semenda yang merasa lebih baik dari orang sekitarnya bahkan lebih pandai dari orang sekampung. Bisa jadi karena pangkatnya tinggi, karena ia seorang jagoan, ia tidak mau mengerti dngan lingkungan sekitar.
Semendo Kucing Kurus :
Cinak semut dalam buah aro, idak tau siang dingan malam, idak tau ili ngan mudik idak tau sanak famili, idak tau sanak saudaro. Lah semak jalan kabalai, lah kelam jalan ketapian, lah terang jalan kalapu, ado lang lah ado sawai, pado batino susah payah bialah badan ndam karam, matilah ayam matilah tunggan.