Yaitu seumpama tiang pagar yang dipasang berderetan, ia Tidak tahu dengan orang desa, tidak mau tahu dengan tetangga kiri kanan, yang dia tahu hanya keluarga kecil isterinya.
- Semendo Tanggo Rapek:
Tanggo rapek ialah “Tangga Rapat” orang semendo seperti ini suka bergaul, baik dengan anak-anak, pemuda, orang tua, laki-laki perempuan, semua orang senang bergaul dengannya.
- Semendo Ayam Gedang ;
Ekornya panjang mahkotanya agung, senantiasa berkokok nyaring hilir mudik, berbicara kesana kemari. Senantiasa membanggakan dirinya, keluar daerah balik hari, keluar daerah seperti mengusap wajah, jagoan namun pengecut, anga-angan sebesar gunung namun tangan tak sampai. Orang seperti ini senantiasa berbicara kosong itu yang disebut simendo Ayam Gedang.
- Semendo Ninek Mamak :
Orang semendo ninik mamak ini diibaratkan Kayu besar didalam desa, daunnya rimbun tempat orang berteduh, batangnya besar tempat orang bersandar, dahannya tinggi tempat orang duduk berjuntai, orang cerdik pandai, arif bijaksana mengerti dengan adat dan pusaka, mengerti hukum agama, mengerti akan dahan yang akan menimpa, mengerti sebelum ranting yang akan merintang jalan, paham akan kiasan kata sampai, ketika ia membangun rumah dipinggiran jalan : tempat musafir numpang singgah, tempat orang haus meminta air, tempat orang lapar meminta nasi, tempat orang mengadukan keluh dan kesah, tutur sapanya tak pernah mengadu domba, melainkan senantiasa memberi arahan untuk kemajuan bersama. Orang seperti ini yang sangat dirindukan oleh seorang mertua dan keluarga di tanah Siulak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H