Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Ramadan: Wajah-wajah Tak Riang di Malam Lebaran

19 April 2023   16:14 Diperbarui: 19 April 2023   19:35 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kau pasti tahu kabar Rangga, kan?"

Suara Bu Ratih terdengar pelan, dan mulai mengajukan pertanyaan. Sesaat sesudah aku duduk di kursi plastik warna biru yanga berada di hadapan Bu Ratih.

Rangga kembali memutuskan tidak datang ke sekolah. Padahal Rangga tahu, hari ini, hari terakhir belajar di sekolah.

"Ibu belum pernah bertemu Rangga. Tapi bilang guru-guru yang lain, Dia sepertimu. Murid yang pintar!"

Aku hanya anggukkan kepala. Tak berani menatap wajah Bu Ratih. Mataku memilih melihat jarum jam yang terpasang di dinding ruang guru. Persis tergantung di belakang Bu Ratih.

"Rangga baik-baik saja, kan?"
"Iya. Bu."
"Syukurlah! Jika begitu. Kau tahu alasan Rangga tidak masuk sekolah?"

Ruang guru kembali sunyi. Kali ini mataku beralih menatap sepatuku. Namun, mataku segera balik lagi menatap jam dinding di belakang Bu Ratih. Hampir jam dua belas!

"Baiklah. Tak masalah jika tak mau jawab."
"Maaf, Bu. Aku..."
"Tak apa-apa, Nak! Ibu tahu sekarang hampir jam duabelas. Kau harus segera pulang, kan?"
"Eh?"
"Kau dan Rangga tinggal di Masjid, kan?"
"Jadi, Ibu sudah tahu, jika..."

Aku terdiam pasrah. Jadi, Bu Ratih tahu, jika aku berbohong dengan menjawab tidak tahu, jika Bu Ratih menanyakan tentang Rangga.

"Iya. Ibu tahu. Tolong sampaikan salam dari Ibu untuk Rangga, ya?"
"Aku..."
"Pulanglah! Sebentar lagi waktu salat zuhur akan tiba! Kau harus buka pintu masjid, kan?"

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun