***
Malam ini halaman masjid kembali sepi. Padahal baru beberapa menit yang lalu, salat tarawih selesai. Begitu juga dengan jamaah yang datang. Semakin mendekati akhir ramadan, semakin berkurang.
"Hei!"
Kudengar suara Rangga memanggil. Akupun tak jadi mengayunkan sapu yang baru saja kupegang. Tampak wajah riang Rangga, saat memasuki pagar masjid.
Tangannya diangkat tinggi di atas kepala. Satu kantong kresek terayun di udara. "Titipan Mang Amin. Tapi sudah agak dingin!"
Rangga langsung memberikan kantong kresek berisi mi ayam dagangan Mang Amin. Tangannya segera merebut sapu dari tanganku. Tak lagi bersuara, Rangga mengayunkan sapu ke halaman masjid.
Aku kagum melihat Rangga. Tangannya begitu lincah dan cekatan mengayunkan tangkai sapu.
"Aku ke dalam masjid dulu."
Rangga berhenti ayunkan sapu. Kemudian berjalan mendekatiku. Sesaat tangannya meraih saku celananya.
Lagi. Kejadian di tempat pencucian Mobil dan motor seperti sore tadi, kembali terjari. Sebungkus plastik kecil berisi gulungan uang diserahkan padaku.
"Aku titip lagi, ya?"