Mohon tunggu...
zainal basyar
zainal basyar Mohon Tunggu... Ahli Gizi - mahasiswa psikologi

my life my miracle

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Borgol Perak #2

25 April 2018   22:50 Diperbarui: 25 April 2018   23:04 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MOTOR DAN GENG KELELAWAR

BAGIAN KEDUA

Waktu menunjukkan jam 20.30. Aris sudah berada di rumah Rasya karena Aris tidak mau ketinggalan balapan, karena event biasanya di mulai puku 21.00.

Rasya bersiap mempersiapkan motornya sambil berharap nanti bisa menang dan dapat untung dari balapannya. Akhirnya keduanya berangkat bersama-sama menuju stadion Kanjuruan. Disana sudah di tunggu Ricko dan kawan-kawan. Tampaknya lawan yang akan dihadapi Rasya sudah bersiap-siap.Tak lain ialah Ardi anak MAN 1 Malang.

"Mas bro ini lo motore, wes siap yakopo wes yakin a?"
"Ardi iku juara bertahan ndek kene broooo". Tukas Riko.

"Santai bro seng penting di coba disek .Aku emoh lek kalah sebelum perang wkwk."Jawab Rasya yang disambut antusias oleh teman-temannya.

Setelah bersiap-siap, kedua pembalap bersanding dengan motor gagah yang bergemuruh dalam kendalinya .Ditemani seorang gadis cantik yang sexy, di depan agak tengah dari mereka berdua.

Lengan posisi agak jengok, keduanya memastikan tidak melewatkan sedikitpun aba-aba dari gadis tersebut.

3.....2.....1.Lest's Go....

Sang gadis melemparkan saputangannya ke atas, dan mereka berduapun melesat bagai petir di malam hari yang disambut gemuruh tepuk tangan semua orang yang menyaksikan acara tesebut.

Rasya kukuh didepan dibayang-bayangi oleh suara gemuruh motor Ardi yang memekakkan telinga.

Dibelokan pertama Rasya masih unggul .Tapi kurang begitu handal dalam tikungan tajam.Padahal didepan ada tikungan yang sangat tajam dengan lebar 2 mobil.

Dan saat tikungan itulah Rasya tersalip oleh Ardi yang dijuluki King Driver oleh teman-temannya.

Rasya pun hanya bisa melihat punggung Ardi yang bergambar banteng berkalung gembok. tapi Rasya masih punya kesempatan di jalan lurus setelah tikungan.

Dengan mata terfokus kedepan,Rasya mencoba keberuntungan untuk menyalip Ardi.

Saat kedua motor Ardi berdampingan.Tiba-tiba gas motor Ardi terputus.Akhirnya Rasyalah yang jadi juara.

Akan tetapi Rasya tau akan hal itu, dan dia punya prinsip harus menang dengan fair tanpa ada sedikitpun kecurangan.

Setelah keduanya melewati garis finish, dengan sambutan gemuruh dari teman-teman Rasya. Ricko dan Aris lah yang paling senang dan paling riuh seakan mereka tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Ketika teman-teman Rasya menghampirinya, Rasya langsung menyambut dengan pelukan dan tepuk tangan yang beruntun. Tak henti-hentinya mereka memanggil nama Rasya, karena Rasya telah mematahkan predikat juara bertahan Ardi.

Tapi Rasya hanya membalas dengan senyuman kecil karena dia tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dan Rasyapun langsung turun dari motornya seraya mengampiri Ardi yang sedang mengumpat berkali-kali kepada motor dan teman-temannya. Karena kejadian itu sudah mencoreng nama baiknya di arena balapan.

Degan tenang Rasya mengulurkan tangannya kepada Ardi. Seraya berkata aku tau kamu tidak kalah mala mini. Dan aku tahu kamu lebih hebat dari aku, dan aku yakin akan itu. Tetapi Ardi tidak menjawab kata kata itu.

Dia meraih bahu Rasya dan menepuknya tiga kali dengan tatapan penuh terimakasih, seraya mengambil amplop dari jaketnya dan memberikannnya kepada Rasya. Lalu iapun meninggalkan Rasya dan motornya. Seraya menghilang bersama dengan laju mobil teman-temannya yang membawanya pulang.

Keesokan harinya saat jam istirahat sekolah. Bangku Rasya yang tadinya agak longgar kini dipadati oleh teman-temannya yang minta di traktir sama dia.

"Ayo Broo!"
"Iya gampang" tukas Rasya.

Akhirnya mereka bertujuh menuju kantin bersama. Semua lengkap, Semua bergembira. Tak lupa ketua kelas mereka yang bernama Isa. Ia yang selalu membantu Rasya dan kawan-kawan dalam hal bolos sekolah.

Saat tiba dikantin, mereka langsung memesan makanan sesuai selera dan keinginan masing-masing. Karena mereka akan ditraktir Rasya.

Setelah semua selesai memesan, tiba-tiba mata Rasya teruju pada salah satu meja yang penuh dengan makanan yang enak-enak dan bisa dibilang paling mahal dikantin ini. Tak lain adalah bakmi dan pentol sebesar ukuran genggaman tangan yang menjadi kesukaan Rasya.

Tapi bukan itu yang menjadi perhatian Rasya, melainkan seseorang yang sedang duduk meniup dan menunggu makanan itu mendingin. Dia adalah gadis cantik yang hampir di tabrak Rasya waktu pulang sekolah saat bersama Aris.

Rasya tertegun melihat wanita yang sedang tersenyum gembira bersama ketiga temannya. Tak sadar tiba-tiba mata mereka bertemu, dan Rasya dengan salah tingkahnya langsung meminum teh panas didepanny. Bruuoooss.....

Rasya menjerit bersamaan dengan dimuntahkannya teh itu ke Aris yang sedang asyik main Handphone. Seketika itu semua orang yang ada dikantin pun menertawakan tingkah Rasya yang lucu.

"jiambret panas ndeng...haha.." Balas teman Rasya dengan sedikit menangis karena tertawa terbahak-bahak.

Rasya melihat seulas senyum yang sangat manis dari wajah gadis tersebut. Dan dari situlah rasya penasaran. Dan ketertarikan seorang pria pun dimulai.

Setelah kejadian di kantin tadi Rasya merasa minder untuk kembali ke kelasnya. Tetapi teman-temannya terus menarik Rasya menuju kelas dengan dalih "laki-laki kok cemen brooo....haha...ha..ha".

Teman-teman terus menggoda dan merayu Rasya agar Rasya mau kembali lagi ke kelas.

Sampai disuatu bangku didepan kelas XII bahasa terdengar suara botol minuman pecah ,yang terjatuh kerena tersengol tangan Rasya yang sedang di rangkul teman-temannya untuk kembali ke kelas, yang tak lain milik preman-preman sekolah yang dikepalai oleh Noval, Ozi dan Zainal.

Mereka adalah segerombolan anak-anak yang sering bikin onar di sekolah. Ozi dari IPS, Noval dari Bahasa dan Zainal dari Akeselerasi yang pindah ke Bahasa gara-gara dia sering bolos sekolah.

Saat menyadari ada botol yang di jatuhkan Rasya, Riko langsung bergegas mengambil serpihan botol tersebut dan minta maaf kepada Zainal yang kebetulan pemilik botol tersebut. Tetapi Zainal belum menjawab, langsung saja Ozi memegang kerah Ricko seraya meludah ke samping dan berkata.

"Heh seng genah kon!. Ndek kene ojo kakean polah. Kon golek perkoro a??".Bentak Ozi.

"Nggak...mas... Sepurane koncoku gak sengojo, tak ijoli wes mas". Saat itu juga Rasya mencoba melepaskan tangan Ozi dari kerah Ricko.

Tetapi dari samping Rasya, terlihat Noval sudah memasang kuda-kuda yang tandanya akan melemparkan pukulan keras ke wajah Rasya bila Rasya melakukannya.

Seketika itu juga, datanglah Pak Riono ditemani dengan wakilnya Pak Qodir. Mereka adalah Kepala Sekolah dan Wakil kepala sekolah SMA Negeri 12 Kota Malang. Saat itu juga perselisihan kedua kelompok terhentikan.Bersamaan dengan kaburnya Ricko, Rasya dan teman-temannya menuju kelas masing-masing.

Degup jantung Rasya masih terasa saat dia baru duduk dibangkunya, ditemani Aris yang kelihatan sama gemetarnya dengan Rasya.

Jam setelah istirahat adalah jam matematika yang diajarkan oleh Bu Eeni. Biarpun usia bu Erni sudah berkepala tiga, tapi tetap terlhiat cantik .Karena beliau selalu menjaga penampilannya tetap fress, agar anak didiknya selalu bersemangat.

"Boy haduch...mau ketemu begundal-begundal sekolah, saiki ketemu matematika. Huft. Rasane mumet iki". Gerutu Rasya.

"Wih. . . iyo Bro.. nguantuk langsung aku. Wes tak turu ae ha..ha..ha.."

"Opo ae awakmu iku riis ris, tiap hari tidur tok dikelas".

Sekitar 10 menit berlalu. Keduanya telah terlelap tidur diikuti oleh Ricko dan teman-temannya.

Tent...teng. . . teng....!!

"Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh. Diberitahukan kepada seluruh siwa-siswi SMA Negeri 12 Malang. Alhamdulillah jam ke-9 telah usai, semoga ilmu yang kita pelajari hari ini bisa bermanfaat bagi kita semua Amiiinn".

Bel tanda pulang telah tiba ditandai dengan rekaman suara bu Farah sebagai back soundnya.

"Ris kamu pulang bareng aku a??" Tanya Rasya.

"Iyo Brooo... duwekku entek gawe naik angkot ha..ha..ha..."

"Oyi... oyi.. wes"

Setiba di parkiran, Rasya langsung terkejut melihat ban motornya kempes dan tertempel stiker anarki di lampu motor Rasya.

Dia langsung teringat kejadian dua minggu lalu saat anak IPA yang bernama Mu'tamar memiliki tanda yang sama dan ditempat yang sama. Yang keesokan harinya wajahnya memar-memar tanpa tahu menahu siapa yang membuatnya seperti itu. Karena dia tidak berani memberi tahu siapa-siapa termasuk orang tuanya sendiri.

Seketika lamunan itu terpecah bersamaan dengan munculnya gadis yang mereka serempet tasnya di jalan kemarin yang baru di ketahuinya dari teman sekelasnya.

Ternyata dia bernama asli Reni. Saat itu Reni hendak mengambil motornya yang kebetulan diparkir tidak jauh dari tempat dimana Aris dan Rasya berada. Kedua laki-laki normal itu tak bisa mengalihkan pandangannya dari Reni. Sampai-sampai mereka tak sadar Reni sudah beranjak dari tempatnya.

Keduanya masih menikmati sensasi lamunan masing-masing yang gak jelas pokoknya.

"wih adem brooo".
"Iyo Ris rasane kayak menemukan Oase di padang pasir boy".
"Duh tambah encer ae otakmu lek disuruh nyastra".
"Yo mestilah Ris.... Kan sing ngajar Pak Riono. Jarang-jarang loh kepala sekolah iku mau ngajar.Haha..ha".

Mereka berdua tertawa senang karena candaan ringan itu. Karena suasana rileks itlah yang membuat Aris teringat bahwa di Pos Satpam ada pompa milik petugas bersih-bersih sekolah yang biasa dibuat pompa gerobak sekolah.

Setelah motor Rasya kelar, mereka berdua bergegas pulang dan rencananya mau main PS dulu di ruah Aris. Tetapi keduanya kembali tegang ketika melihat geromboloan anak-anak yang menyembut dirinya kelelawar malam, yang tak lain geng Ozi, Noval, Zainal dan kawan-kawannya Yang sedang nongkrong di warung dekat gerbang sekolah.

"Waduh Brooo. . . mari ketemu bidadari, saiki ketemu petarung-petarung Smack down.. Hufth."

Saat motor Rasya melaju didepan gerombolan tersebut tiba-tiba sesosok ganas menghentikan laju motor Rasya. Dia bernama Alabib anak XII Bahasa yang terkenal paling suka main tangan diantara geng kelelawar malam.

Rasyapun berhenti dan Alabib langsung menghampiri Rasya yang mulai gemetar karena dikelilingi oleg geng kelelawar. Apalagi saat dilihatnya Zainal yang menggengam botol fanta yang sama persis seperti botol yang Rasya jatuhkan tadi siang. Tanpa disangka-sangka botol itu sudah mengudara terlempar tepat di depan motor Rasya. Dan menambah ngeri suasana sore itu.

Dengan pecahnya sang botol maka merapatlah semua geng kelelawar malam. Salah seorang anggota geng memaksa Rasya melepas helm tropongnya, kemudian membantingnya ke aspal sehingga pecah kaca helmnya.

Satu pukulan keras dari Zainal akhirnya melayang ke muka Rasya, dan membuat Aris tidak terima .Tapi Aris tahu dia bukan tandingan salah satu pentolan geng tersebut. Riko yang kebetulan lewat bersama teman-temannya langsung berteriak berusaha membantu Rasya. Akhirnya terjadilah tawuran pelajar di depan gerbang sekolah SMAN 12 Malang sore itu.

Mula-mula pertempuran itu terlihat imbang. Tetapi semakin lama jumlah geng kelelawar semakin banyak dan banyak lagi. Karena geng itu mencakup seluruh wakil-wakil dari semua kelas yang ada di sekolah itu.

Geng itu berkoordinasi dengan sangat baik dan selalu kompak dalam hal apapun termasuk tawuran dan lainnya.

Karena kalah jumlah, akhirnya Rasya dan delapan temannya babak belur tak karuan. Untung saja Pak satpam segera melerai.

Andaikan Pak Satpam kurang cekatan, mungkin Rasya dan kawan-kawannya bisa lebih buruk lagi nasibnya. Bahkan kemungkinan paling buruk pun bisa terjadi. Apalagi saat itu Aris sedang menggila atau lagi Broken heart, dan menghasilkan emosi yang tak terkontrol meluap-luap

Akhirnya Rasya dan kawan-kawan dilarikan ke rumah sakit oleh Pak Satpam. Dan dibantu ketua kelas mereka yang bernama Isa. Isa dengan sigap langsung mengubungi orang tua dari masing-masing temannya yang masuk rumah sakit. Kebetulan semua nomor teman-teman kelas tertera nomor HP orang tuanya. Karena menurut Isa, semua identitas itu penting buat jaga-jaga.

Beberapa menit kemudian, seluruh orang tua dari Rasya dan kawan-kawannya tiba di rumah sakit .

Dengan tetesan air mata yang mengalir deras di mata ibu Rasya, beliau mengusap wajah Rasya yang memar dan menanyakan kepada Dokter tentang keadaan anaknya.

" Dok apakah Rasya baik-baik saja.?

Untungnya mereka semua hanya menderita luka ringan di bagian wajah saja. Sehingga saat ini juga sudah bisa langsung di bawa pulang. "Jawab sang dokter.

Namun tanda Tanya besar masih meliputi hati ibunda Rasya yang masih tidak percaya hal itu bisa menimpa putra kesayangannya. Sesampainya di rumah Rasya langsung di peluk dan di suruh istirahat oleh ibunya dengan kompres hangat di wajah Rasya agar memarnya cepat reda.

Dengan kecupan sayang dari bundanya, Rasya mengistirahatkan seluruh tubuhnya yang terasa pegal-pegal dan capek serta nyeri di wajahnya.

Selang tiga menit ia sudah tertidur lelap di kamar kesayangannya yang berdinding full gambar poster klub sepak bola kesayangannya. Yang tak lain Barcelona asal spanyol yang di idolakan miliaran umat manusia.

Pagi-pagi sekali Rasya sudah bangun dari tidurnya yang lelap. Seakan tak ada satu monsterpun yang bisa menggangu tidurnya malam itu.

Setelah Rasya beranjak dari tempat tidurnya, dia langsung bergegas menuju cermin besar yang ada di kamarnya. Seakan tak percaya dengan yang dilihatnya, Rasya mengusap-ngusap wajahnya. Ternyata kompresan dari sang ibunda tadi malam begitu manjur untuk mengurangi bekas memar di wajah Rasya yang kemarin agak benjol-benjol tapi sekarang tinggal biru-birunya saja.

Seuara bunda Rasya sudah terdengar memanggil-manggil Rasya untuk segera sholat subuh dan mandi, lalu bersiap pergi kesekolah. Dinginnya air pagi hari membuat rasa perih di wajah Rasya yang biru-biru itu. Tapi tak sedikitpun menyurutkan semangat Rasya untuk melakukan aktivitas sehari-harinya seperti biasa.

Setelah semuanya telah beres, kini tiba waktunya Rasya sarapan pagi dan mempersiapkan jawaban apa yang akan Rasya berikan untuk kedua orang tuanya nanti bila mereka menanyakan suatu hal berkenaan dengan yang Rasya alami kemarin sore.

Benar seperti apa yang dia duga, belum sempat dia duduk di meja makan. Ayah Rasya langsung menanyakan perihal kejadian kemarin. Rasya tetap diam dan menolak untuk menjelaskan sekarang. Tetapi ayah Rasya berkata bahwa hari ini Rasya akan di antarkan berangkat ke sekolahnya, sekalian akan menanyakan semuanya kepada kepala sekolah Rasya tentang kejadian kemaren sore.

Setelah semua selesai sarapan, Rasya dan ayahnya seiap untuk berangkat ke sekolah dengan mengendarai mobil dinas ayahnya. Selama perjalanan ke sekolah, rasanya Rasya ingin segera keluar dan berteriak sekeras-kerasnya memohon agar ayah Rasya tidak akan tau apa yang telah menimpa Rasya kemarin. Dan berharap Pak Satpam bariu itu tak tahu siapa yang telah menjahilinya. karena Rasya tidak ingin masalah ini menjadi lebih rumit lagi. Apalagi, Saat Rasya membayangkan nasih teman-temannya apabila geng Kelelawar marah lagi dan melakukan sesuatu yang lebih frontal kepada mereka. Karena geng kelelawar terkenal mempertahankan apa yang mereka yakini dan percaya. Termasuk kesatuan diantara mereka.

Setibanya di sekolah, Rasya langsung diajak ayahnya menuju ruang kepala sekolah.Hati Rasya seakan mau copot dengan keadaan itu. Setiba di ruang kepsek, Rasya dan Ayahnya di persilahkan duduk oleh bapak sugiono selaku komite sekolah, dan mereka disuguhi teh hangat dengan biskuit yang tertata rapi di meja ruang kepala sekolah. Dengan berharap, gugup Rasya akan segera hilang disana .

Rasya memperhatikan sudut demi sudut apa yang bisa di lihatnya di ruang kepsek yang gak begitu luas ,tapi terlihat mewah. Di dalamnya di penuhi dengan piala-piala kejuaraan mulai dari tingkat nasional sampai internasional.

Tak sadar Rasya hanyut dalam fatamorgana impiannya menjadi juara suatu cabang perlombaan dan dia bisa berhasil memperoleh salah satu piasala yang ada di depannya.

Kreteeekk ...Terdengar suara pintu terbuka, dan masuklah sesosok tua dengan wajah kriput dan mata sayu berambut agak botak, bertubuh tambun, dengan kaca mata tebal terhampar di atas hidungnya. Orang itu ialah bapak imam musta'mar. Beliau adalah sopir setia pak Riono sang kepala sekolah.

Pak imam datang ke ruang kepsek untuk memberi tahu pak sugiono apabila hari ini pak Riono sedang ada rapat mendadak di Surabaya. Jadi,beliau tidak bisa hadir ke sekolah.

Kata-kata itu seolah membuat ayah Rasya tertusuk jarum tepat di telinganya. Tetapi setelah pak Imam keluar, Pak Sugiono langsung memberitahu ayah Rasya apabila beliau ingin menghubungi pak Riyono, bisa langsung Sms atau Telephone ke nomer hp beliau sambil menyodorkan kartu nama Pak Riono, pak Sugiono memohon pamit untuk pergi ke ruang tata usaha. Sekaligus ayah Rasya berpamitan pulang dan berterimakasih karena telah di sambut dengan sangat baik oleh pak sugiono.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun