Mula-mula pertempuran itu terlihat imbang. Tetapi semakin lama jumlah geng kelelawar semakin banyak dan banyak lagi. Karena geng itu mencakup seluruh wakil-wakil dari semua kelas yang ada di sekolah itu.
Geng itu berkoordinasi dengan sangat baik dan selalu kompak dalam hal apapun termasuk tawuran dan lainnya.
Karena kalah jumlah, akhirnya Rasya dan delapan temannya babak belur tak karuan. Untung saja Pak satpam segera melerai.
Andaikan Pak Satpam kurang cekatan, mungkin Rasya dan kawan-kawannya bisa lebih buruk lagi nasibnya. Bahkan kemungkinan paling buruk pun bisa terjadi. Apalagi saat itu Aris sedang menggila atau lagi Broken heart, dan menghasilkan emosi yang tak terkontrol meluap-luap
Akhirnya Rasya dan kawan-kawan dilarikan ke rumah sakit oleh Pak Satpam. Dan dibantu ketua kelas mereka yang bernama Isa. Isa dengan sigap langsung mengubungi orang tua dari masing-masing temannya yang masuk rumah sakit. Kebetulan semua nomor teman-teman kelas tertera nomor HP orang tuanya. Karena menurut Isa, semua identitas itu penting buat jaga-jaga.
Beberapa menit kemudian, seluruh orang tua dari Rasya dan kawan-kawannya tiba di rumah sakit .
Dengan tetesan air mata yang mengalir deras di mata ibu Rasya, beliau mengusap wajah Rasya yang memar dan menanyakan kepada Dokter tentang keadaan anaknya.
" Dok apakah Rasya baik-baik saja.?
Untungnya mereka semua hanya menderita luka ringan di bagian wajah saja. Sehingga saat ini juga sudah bisa langsung di bawa pulang. "Jawab sang dokter.
Namun tanda Tanya besar masih meliputi hati ibunda Rasya yang masih tidak percaya hal itu bisa menimpa putra kesayangannya. Sesampainya di rumah Rasya langsung di peluk dan di suruh istirahat oleh ibunya dengan kompres hangat di wajah Rasya agar memarnya cepat reda.
Dengan kecupan sayang dari bundanya, Rasya mengistirahatkan seluruh tubuhnya yang terasa pegal-pegal dan capek serta nyeri di wajahnya.