Mohon tunggu...
Zaidan Akram Ruslani
Zaidan Akram Ruslani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010082 | FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS |

Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Penyebab Kasus Korupsi di Indonesia, Pendekatan Teori Robert Klitgaard dan Jack Bologna pada Kasus Korupsi E-KTP

21 November 2024   20:09 Diperbarui: 21 November 2024   20:09 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika teori CDMA dan GONE digabungkan, keduanya memberikan kerangka yang lebih holistik untuk memahami penyebab korupsi. Dalam kasus e-KTP, elemen-elemen dari kedua teori ini saling berinteraksi secara dinamis untuk menciptakan lingkungan yang mendukung terjadinya korupsi. Beberapa hubungan sistemik yang dapat diidentifikasi adalah:

  • Dinamika Kekuasaan dan Kesempatan
    Monopoli kekuasaan dalam CDMA menciptakan peluang besar (opportunity) dalam GONE. Dalam konteks proyek e-KTP, kekuasaan terpusat pada pejabat tertentu yang memiliki kendali penuh atas anggaran dan pengadaan. Ketika kekuasaan ini tidak diawasi, kesempatan untuk korupsi menjadi tak terbatas.

  • Motivasi dan Kebebasan Bertindak
    Diskresi dalam CDMA memberikan kebebasan bertindak kepada pelaku, sedangkan keserakahan dalam GONE menjadi motivasi utama mereka untuk memanfaatkan kebebasan ini. Tanpa pengawasan, pelaku dapat dengan leluasa mengatur skema korupsi untuk keuntungan pribadi.

  • Lingkungan yang Tidak Transparan
    Minimnya akuntabilitas dalam CDMA menciptakan lingkungan yang mendukung korupsi, karena pelaku merasa risiko terbongkarnya kejahatan (exposure) sangat rendah. Kombinasi ini membuat pelaku merasa aman untuk menjalankan skema korupsi tanpa takut akan konsekuensi hukum.

5. Implikasi terhadap Pencegahan Korupsi

Pemahaman tentang hubungan antara teori CDMA dan GONE dapat digunakan untuk merancang strategi pencegahan korupsi yang lebih efektif. Beberapa langkah yang dapat diambil berdasarkan analisis ini adalah:

  • Mengurangi Monopoli Kekuasaan
    Reformasi birokrasi perlu difokuskan pada pengurangan monopoli kekuasaan melalui desentralisasi dan pelibatan lebih banyak pemangku kepentingan. Contohnya, dalam proyek seperti e-KTP, perlu ada pengawasan independen dari lembaga lain yang tidak terafiliasi dengan eksekutif atau legislatif.

  • Membatasi Diskresi Pejabat
    Diskresi pejabat harus dibatasi melalui regulasi

Rekomendasi untuk Pencegahan

Berdasarkan analisis teori CDMA dan GONE, langkah-langkah pencegahan berikut dapat diterapkan untuk menghindari kasus serupa:

  1. Memperkuat Sistem Pengawasan:
    Pengawasan proyek pemerintah perlu ditingkatkan dengan melibatkan lembaga independen dan penggunaan teknologi untuk transparansi.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun