Mohon tunggu...
Zahid Paningrome
Zahid Paningrome Mohon Tunggu... -

Creative Writer zahidpaningrome.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rindu dalam Secangkir Kopi

1 Oktober 2016   00:23 Diperbarui: 1 Oktober 2016   00:34 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku mencintaimu, sayang. Kamu satu-satunya pria yang aku cintai di hidupku,” Nafasmu memburu diantara keringat yang membasahi tubuh.

“Kado ulang tahunmu,” Kataku.

-----

            Setahun mengenal, aku semakin mencintaimu, meskipun keluarga menentang hubungan kita. Tanpamu, aku seperti menyelami lautan tua tanpa nelayan, seperti menatap awan yang mengambang. Malam itu  kamu mengajakku ke Taman Kota, tempat biasa kita melepas rindu selain di warung kopi langgananmu dan kafe tempat pertama kita bertemu.  Dibawah lampu taman dan romantisnya udara malam itu kamu berkata:

“Aku ingin hidup tua di pikiran dan hatimu,” Lalu kita duduk di bangku taman yang berdecit,

“Bisakah secangkir kopi mengobati rindumu??” Katamu, membaringkan kepala dipundakku.

“Rindu tak pernah sampai tepat waktu. Tapi kopi... Kopi selalu ada di waktu yang tepat.

Menghangatkan tubuh yaang lelah, melepas rindu yang merebah,” Jawabku, mencium keningmu.

“Berapa lama lagi kita harus menunggu??” Tanyamu.

“Menunggu adalah situasi paling ambigu.”

“Lalu??” Tanyamu, melingkarkan tangan di perutku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun