Mohon tunggu...
yuyun andriani
yuyun andriani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi Penguatan Ekonomi Indonesia Pasca MEA (Kumpulan Artikel dan Essay)

15 Januari 2016   12:20 Diperbarui: 15 Januari 2016   14:50 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Wakaf tunai di indonesia sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar. Dilihat dari jumlah penduduk muslim yang merupakan mayoritas, tidak mengherankan dana dari wakaf tunai ini sangat menjanjikan. Menurut asumsi Mustafa Edwin Nasution (Nasution dan Hasanah, 2006) tentang potensi wakaf di Indonesia dengan jumlah umat muslim dermawan diperkirakan sebesar 10 juta jiwa dengan rata-rata penghasilan per bulan Rp. 500.000,- hingga Rp. 10.000.000,- maka paling tidak akan terkumpul dana sekitar 3 Triliun per tahun dari dana wakaf. Berdasar data BPS 2004 jumlah penduduk Indonesia 252 juta jiwa, yang muslim 80% atau sekitar adalah 201 juta dan jika diasumsikan setiap tahun setiap jiwa menyisihkan hartanya untuk wakaf uang Rp.100.000 melalui Badan Wakaf Indonesia dengan berkerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kemenag melaui jaringan Kantor Urusan Agama (KUA) dan Perbankan Syariah akan terkumpul dana wakaf sebesar Rp.20 trilyun per tahun.

Dari data ini kita bisa menyimpulkan bahwa wakaf tunai adalah salah satu pilihan untuk mendukung penguatan ekonomi kita. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa dana wakaf tunai yang terkumpul pada suatu LKS akan disimpan dalam bentuk deposito sebanyak 30%, dana ini bisa menjadi simpanan untuk LKS tersebut, yang kemudian sisanya bisa disalurkan untuk usaha-usaha kecil, yaitu sebanyak 70% yang akan memberikan asupan modal bagi UKM.

Wakaf dari segi ekonomi dapat membantu dalam hal menumbuhkan perekonomian. Tidak diragukan lagi apabila wakaf tunai bisa menumbuhkan perekonomian jika diolah secara profesional dan digunakan untuk kegiatan investasi. Hal ini tentu sangat baik kedepannya dan tentu pertumbuhan ekonomi akan berjalan baik dan merata. Bisa dibayangkan apabila jumlah tabungan yang digunakan sebagai modal dalam jumlah besar dan digunakan secara bersama-sama untuk kepentingan masyarakat. Ini tentu sangat baik sekali mengingat berapa banyak orang yang masih hidup dalam kemiskinan, anak yatim, kaum difabel. Dengan jumlah yang besar, modal-modal ini akan mensejahterakan mereka.

Dengan banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan apabila kita semua ikut serta dalam kegiatan wakaf ini, maka kita perlu menyusun strategi untuk membuat wakaf  tunai ini semakin berkembang. Strategi tersebut yaitu:

1.      Sosialisasi keberadaan wakaf tunai

Sosialisasi sangat penting agar orang yang berpikiran bahwa wakaf hanya dengan tanah bisa mewakafkan sejumlah hartanya dalam bentuk uang. Selain itu bisa menumbuhkan pemahaman bahwa berwakaf sangat penting untuk dilakukan, mengingat hal tersebut akan tercatat sebagai pahala di sisi Allah, SWT. Dan untuk memberikan informasi tentang dana-dana wakaf tunai yang dialokasikan untuk kegiatan yang bermanfaat.

2.      Memperbanyak lembaga penghimpunan wakaf tunai.

Ini akan mempermudah masyarakat yang ingin berwakaf. Sebenarnya untuk berwakaf tidak perlu menunggu sebuah lembaga yang besar, namun takmir masjid dan pesantren juga bisa melakukannya,yang terpenting dana dari wakaf tunai tersebut dapat dialokasikan secara benar.

3.      Bekerja sama dengan pihak lain.

Untuk memaksimalkan kinerja suatu lembaga wakaf, perlu melakukan kerja sama dengan pihak lain semisal lembaga zakat untuk bersama-sama mensejahterakan masyarakat, karena tujuan dari wakaf dan zakat adalah sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun