Obat-obatan tertentu dapat menimbulkan rasa kantuk sebagai efek samping, termasuk antidepresan dan obat-obatan yang dijual bebas seperti obat pereda nyeri atau antihistamin. Beberapa obat tidur yang dikonsumsi pada malam hari dapat mengundang rasa kantuk pada pagi harinya, dan suplemen yang mengandung melatonin dapat membuat seseorang mengantuk di siang hari jika dikonsumsi di waktu yang tidak tepat.
Alkohol
Seseorang yang mengonsumsi alkohol dapat merasakan kantuk, bahkan ketika sudah tidur seharian. Hal ini memperbesar risiko terjadinya microsleep ketika berkendara.Â
Siapa Saja yang Paling Berisiko Mengalami Microsleep ketika Mengemudi?
Orang yang bekerja dengan sistem shift menjadi salah satu orang yang paling rentan mengalami microsleep saat di perjalanan. Dari studi yang dilakukan pada tahun 2022 disebutkan, bahwa seseorang yang bekerja secara shift akan membuat ketidaksinkronan ritme sirkadian tubuh.Â
Dari studi tersebut juga ditemukan fakta bahwa terdapat hubungan yang kuat antara pekerja shift bergilir dengan peningkatan risiko mengantuk saat mengemudi dan mengakibatkan kecelakaan. Selain itu, berikut orang-orang yang berpotensi mengalami microsleep saat berada di balik kemudi:
Orang dengan kurang tidur dan tidurnya tidak berkualitas
Orang yang berkendara pada sore atau malam hari
Orang yang mengonsumsi obat-obatan tertentu atau alkohol
Orang yang mengemudi sendirian
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Microsleep?