Mohon tunggu...
Yunita Nur Anggraeni
Yunita Nur Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif di Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Halo perkenalkan nama saya Yunita.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Teori Strukturalisme dan Semiotika dalam Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye

24 Desember 2022   21:51 Diperbarui: 24 Desember 2022   21:55 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari kutipan diatas menunjukkan bahwa Diar memiliki sifat peduli kepada temannya yaitu Rey. Dia berusaha memberikan sebungkus roti tawar dan segelas cendol agar Rey dapat makan dan minum. Karena pada saat itu Rey dilarang untuk makan oleh penjaga panti.

Baik hati

“Diar lagi-lagi seperti lazimnya berbaik hati sembunyi-sembunyi menyerahkan bungkusan baju koko dan sarung jatahnya, tetapi Rehan menatap galak” (Liye, 2022:31)

Dari kutipan diatas menunjukkan bahwa Diar adalah sosok teman yang mempunyai sifat baik hati, dia rela memberikan baju kokoh dan sarung jatahnya untuk diberikan kepada Rey.

Penjaga panti

Dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu tokoh Penjaga Panti digambarkan sebagai seorang pria setengah baya yang memiliki sifat yang jahat, suka mengambil hak orang lain, eksploitasi anak yatim hal ini digambarkan pada kutipan dibawah ini.

Jahat

“Malam ini kau tidak boleh masuk rumah. Tidak ada baju baru. Tidak ada makanan. Tidak ada semuanya. Hingga kau mengaku di mana semua kiriman parsel itu kau sembunyikan! KELUAR!” (Liye, 2022:15)

Dari kutipan diatas menggambarkan bahwa sosok penjaga panti memiliki sifat yang jahat, dia tidak memperbolehkan Rey untuk masuk ke dalam rumah. Dan dia tidak diperbolehkan untuk makan.

“penjaga panti itu adalah bentuk hipokrit yang amat terlihat. Bentuk nyata dari kemunafikan kasatmata. Dia memasang wajah seolah-olah mencintai anak-anak ke dermawan, tapi di balik semuanya, dia sungguh membenci anak-anak yang harus diasuhnya, dia malah merasa terjebak oleh pekerjaan itu.”

Plee

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun