Mohon tunggu...
Yunita Nur Anggraeni
Yunita Nur Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif di Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Halo perkenalkan nama saya Yunita.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Teori Strukturalisme dan Semiotika dalam Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye

24 Desember 2022   21:51 Diperbarui: 24 Desember 2022   21:55 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendekatan struktrualisme adalah pendekatan intrinsik, yang membicarakan terkait karya sastra pada unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Pendekatan ini meneliti karya sastra sebagai karya yang sifatnya otonom dan terlepas dari latar belakang sosial, sejarah, biografi pengarang dan segala hal yang ada di luar karya sastra.

Menurut Nurgiyantoro (2019:60) pendekatan strukturalisme dapat dipandang sebagai salah satu pendekatan (penelitian) kesastraan yang meneankan kajian hubungan antara unsur pembangun karya yang bersangkutan. Analisis struktural karya sastra harus berfokus pada unsur-unsur intrinisk pembangunnya. Dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antarunsur  intrinsik. Menurut Pradopo  dalam (Arsyad, 2017:6) teori struktural adalah adanya anggapan bahwa didalam dirinya sendiri, karya sastra merupakan suatu otonom yang dipahami sebagai suatu kesatuan yang bulat dengan unsur-unsur pembangunnya yang saling berjalin. Dalam bukunya Nurgiyantoro (2019:60) mengungkapkan pada dasarnya analisis struktural bertujuan memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterikatan antar berbagau unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan sebuah kemenyeluruhan. Strukturalisme memandang teks sebagai sebuah struktur. Struktur itu dibangun oleh sejumlah unsur yang saling berkaitan atau saling berhubungan dalam rangka mencapai keutuhan tunggal.

Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem tanda. Menurut Pradopo  (2018: 123) semiotika atau ketandaan, yaitu sistem ketandaan yang mempunyai arti. Tanda ada dua prinsip yaitu penanda (signifier) atau yang menandai, yang merupakan bentuk tanda, dan petanda (signified) atau yang ditandai, yang merupakan arti tanda. Pendekatan semiotik menurut Culler dalam (Nurgiyantoro 2019:66) berasal dari teori Saussure bahasa merupakan sebuah sistem tanda. Sebagai suatu tanda bahasa mewakili sesuatu yang lain yang disebut makna. Bahasa sebagai suatu sistem tanda dalam teks kesastraan, tidak hanya menyaran pada sistem (tataran) makna tingkat pertama melainkan terlebih pada sistem makna tingkat kedua. Teori Peirce mengatakan bahwa sesuatu itu dapat disebut sebagai tanda jika ia mewakili sesuatu yang lain. Peirce membedakan hubungan antara tanda dan acuannya ke dalam tiga jenis hubungan, yaitu (1) ikon, jika ia berupa hubungan kemiripan, (2) indeks, jika ia berupa hubungan kedekatan eksistensi, dan (3) simbol jika ia berupa hubungan yang sudah terbentuk secara konvensi Arbraams; van Zoest dalam (Nurgiyantoro, 2019:67-68). Menurut Peirce dalam (Noth, 2006:122) ia menandai ikon sebagai “ tanda yang berarti sesuatu yang lain karena ia mirip dengan sesuatu tersebut, sebagai sesuatu yang ambil bagian dalam membentuk sifat-sifat objek itu, atau sebagai tanda yang kualitasnya mirip dengan kualitas objek itu, dan membangkitkan sensasi yang sama di dalam pemikiran karena kesamaannya.

PEMBAHASAN

Strukturalisme dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu

Berdasarkan analisis struktural, unsur-unsur yang membangun novel Rembulan

  • Tema merupakan gagasan yang mendasari suatu karya. Tema dapat dipandang sebagai dasar dari sebuah cerita. Menurut Nurgiyantoro (2019:115) tema adalah gagasan (makna) dasar umum yang menopang sebuah karya sastra sebagai struktur semantis dan bersifat abstrak yang secara berulang-ulang dimunculkan lewat motif-motif dan biasanya dilakukan secara implisit. Tema merupakan gagasan umum yang mendasari dalam sebuah cerita. Gagasan umum inilah sebelumnya yang ditentukan pada awal pembuatan sebuah cerita oleh pengarang. Adapun tema dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu yakni tentang rahasia dibalik kehidupan. Novel ini menceritakan tentang kisah hidup, percintaan, dan penjelasan akan sebab-akibat kehidupan yang selalu berhubungan. Hal ini dibuktikan dari kehidupan seorang tokoh utama yaitu Ray yang memiliki berbagai pertanyaan terkait hidupnya selama ini. “ Kau berbeda, Rey. Kau akan mendapatkan penjelasan melalui perjalanan hebat ini. nanti di akhir semuanya kau akan tahu mengapa kau mendapatkan kesempatan sehebat ini” (Liye, 2022:40)
  • Berdasarkan kutipan di atas menunjukkan bahwa tokoh Ray mendapatakan sebuah keberuntungan untuk mendapatkan penjelasan terkait pertanyaan-pertanyaan yang mengganjal dalam hidupnya. Rey secara perlahan mendapatkan jawaban itu, mulai dari Rey yang menganggap bahwa hidupnya tidak adil. Mengapa selama ini dia tinggal di panti sampai dengan masalah percintaan.

Tokoh

Tokoh adalah pelaku yang ada dalam sebuah cerita. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Abrams dalam (Nurgiyantoro, 2019:247) menyatakan bahwa tokoh cerita (characcter), adalah orang-orang yang ditampilkan dalam sesuatu karya naratif, atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam uca[an dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Tokoh dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh protagonis dan antagonis

Tokoh utama: Ray

Berdasarkan peranan dan pentingnya seorang tokoh dalam suatu cerita, maka tokoh utama di dalam Novel Rembulan Tenggelam di Wayahmu adalah tokoh “Rehan/Rey” hal ini karena ia adalah tokoh yang paling banyak diceritakan dan selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain. Tokoh “Rehan/Rey” selalu hadir sebagai pelaku yang dikenai kejadian atau konflik sehingga sangat mempengaruhi perkembangan alur.

Tokoh Tambahan : penjaga panti, Diar. Bang ape, Fitri, Plee, Jo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun