Mohon tunggu...
Yunita Nur Anggraeni
Yunita Nur Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif di Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Halo perkenalkan nama saya Yunita.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Teori Strukturalisme dan Semiotika dalam Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye

24 Desember 2022   21:51 Diperbarui: 24 Desember 2022   21:55 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertanda : Belum makan

Hubungan penanda dengan petanda di atas adalah adanya hubungan sebab akibat Rey dalam novel itu diceritakan bangun pagi dalam keadaan perut kosong artinya menandakan bahwa disebabkan ia belum makan. Perutnya kosong termasuk indeks karena memiliki hubungan yang bersifat sebab akibat antara penanda dan petanda.

Terdapat kata menggigil dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu

Penanda : Menggigil

Petanda : kedinginan

Hubungan penanda dengan petanda di atas adalah adanya hubungan sebab akibat diceritakan di dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu tokoh Diar pada saat itu mengalami kedinginan. Sehingga menggigil termasuk indeks karena memiliki hubungan yang bersifat sebab akibat antara penanda dan petanda.

“Istrinya yang hamil tujuh bulan pasti sedang menunggu di ruang depan. Duduk terkantuk-kantuk” (Liye, 2022:272)

Penanda : Terkantuk-kantuk

Petanda : Mengantuk

Hubungan penanda dengan petanda di atas adalah adanya hubungan sebab akibat. Dalam novel tersebut diceritakan bahwa istri dari Rehan selalu menunggu Rehan pulang dari kerja. Karena selalu menunggu hingga larut malam, membuat istrinya menunggu hingga mengantuk. Sehingga terkantuk-kantuk termasuk dalam indek karena memiliki hubungan yang bersifat sebab akibat antara penanda dan petanda.

“Matahari beranjak tenggelam” (Liye, 2022:298)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun