Berasal dari kata labur, di tanah Jawa hampir semua orang menggunakan labur atau kapur berwarna putih sebagai penjernih air pun dasaran pemutih cat dinding.
Harapan selalu terjaga, semoga setiap insan tetap menjaga kesucian lahir batin, menjaga tali persaudaraan sesama ummat.
Nah, itulah makna yang terkandung dalam kata kupat.
***
Begitupun di tempat asal saya, lebaran kupat diadakan selang sepekan dari hari lebaran. Â Pada umumnya, ketupat berteman opor ayam, rendang sebagai pelengkap. Namun, saya tak menghidangkan olahan tersebut karena buru-buru ada keperluan menghantar kerabat yang akan menikah.
Akhirnya, saya dibantu Ibu dan kerabat untuk membuat ketupat lengkap sayur rambak kentang, telur glundung ireng pun bubuk kedelai bacang sebagai pendamping makan ketupat.
Yuk, kita ulas bersama bahan menu khas lebaran ketupat ala Yuliyanti.
1.Bahan kulit ketupat
Bahan kulit ketupat(janur) pilih yang masih putih kehijauan. Jangan yang hijau tua ya. Untuk membuat satu kulit ketupat membutuhkan sehelai janur, kemudian buang lidinya.
Setelah itu dibentuk lakaran baru kemudian diteruskan sedemikian rupa hingga membentuk kulit ketupat. Kulit harus tertutup rapat supaya beras tidak bisa keluar.Â
Namun, saya baru bisa bikin kupat luar itu pun tidak sempat mengabadikan hehe,(nguri-uri ilmu peninggalan almarhum ayah). Sedangkan kupat segi empat saya pesan ditukang sayur yang nongkrong di depan rumah.