Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah nan Filosofi Ketupat

24 Mei 2021   11:41 Diperbarui: 26 Mei 2021   14:42 1697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar bidik layar dokpri Yuliyanti.

Hai apa kabar Pembaca Kompasiana yang berbahagia, kita bersua lagi lewat goresan pena di beyond blogging, rumah kita tercinta.

Secara tidak sengaja, kemarin siang saya membuka kiriman dari Whatsapp grup. Sebuah gambar dengan kosa kata apik sarat makna "Filosofi  Ketupat" terkirim pada hari kamis 21, Mei 2021. Gambar tersebut mengusik jemari untuk menari di laman ini.

Lebaran memang sudah berlalu. Namun, tradisi saling memaafkan masih kental takterlewatkan. Seperti halnya kemarin siang, saya silaturahmi ke salah satu kerabat yang tinggal di Kota Gudeg Jogjakarta.

 Suami dan adik ipar menyapa salah satu keluarga yang tinggal berhadapan dengan kerabat kami. Saya pun ikut menangkupkan kedua tangan memberi salam. Kiranya mereka lama takbersua semenjak adik kuliah hingga kini telah menikah.

Meskipun Hari Raya sudah sepekan terlewatkan, namun aneka kue lebaran masih menghiasi meja yang berada di ruang tamu kerabat. Kami pun bercerita panjang lebar dengan Bude kakak ipar dari Ibu mertua.

Kebetulan, beliau sementara waktu tinggal bersama putri ketiganya di Jogja. Asyik kami mengobrol hingga menyinggung soal makan ketupat nan bersejarah penuh filosofi bermakna, kemarin lusa.

Saya pun tertarik untuk menulis artikel tersebut.

***

Sejarah Lebaran Ketupat

Masyarakat Jawa umumnya mengenal dua kali pelaksanaan Lebaran, Hari Raya Idul Fitri dan Lebaran Ketupat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun