Mohon tunggu...
Yuhana Kusumaningrum
Yuhana Kusumaningrum Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Tamu di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Blood Moon

26 Februari 2020   09:00 Diperbarui: 26 Februari 2020   09:04 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ternyata ibuku benar.

Tidak seharusnya dulu aku selalu mengendap-endap keluar melalui jendela karena pintu kamar dikunci oleh ibu, dan membiarkan cahaya bulan merah itu berkali-kali meresap dalam tubuhku setiap kali ia datang. 

Seharusnya aku tetap bersembunyi di dalam kamar; terkungkung di dalam kegelapan, agar potongan gambar-gambar yang tercipta dari kemarahanku itu tak mewujudkan diri ke alam nyata. Agar ibu dapat tetap hidup.

Sekarang aku ingat penyebab kematian ibu. Aku ingat mengapa novelku terhenti beberapa tahun lalu. Aku tahu kenapa aku selalu berpindah tempat tinggal setiap beberapa tahun sekali. 

Aku meraba seutas tali yang terlilit pada pergelangan tanganku.

Dan aku tahu siapa pelaku pembunuhan perempuan di balik semak itu.

 

Kekuatan blood moon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun