Seperti suara orang bicara yang diedit menggunakan efek slow motion.
Jema membesarkan volume sampai batas maksimal dan kembali merapatkan telinganya.
“Ayah ….?”
“JjjeeEEEEemMMmAAAaa AAaa … ttTTiiii ….”
“Ayah ? Ini Ayah ?”
Jema merasa dadanya sesak.
Ini benar-benar suara Ayah.
Suara Ayah yang sangat dikenalnya.
Yang selalu memanggilnya dengan Jema. Bukan hanya Je seperti Ibu.
“AyaAhh …. Ayah di … di … mana ..?” Jema berbisik sambil terisak.
“JeEEEeeEmMMmmaaaaaa aAaatTttiiii ….”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!