Tak ingin melihat.
Aku hanya mendengar dari Ibu yang menonton berita di TV bahwa di halaman samping sekolah sudah didirikan sebuah monumen kecil untuk mengenang tragedi itu.
Pihak sekolah menelepon ke rumah untuk memberitahukan bahwa namaku telah dipindahkan ke kelas lain.
***
Aku masuk sekolah dengan perasaan tak menentu.Â
Selama berhari-hari tak pernah bicara dengan siapa-siapa.
Teman-teman di kelas yang barupun  cukup mengerti dan tak pernah mengusikku.
Saras dipindahkan ke kelas yang berbeda denganku. Â
Hanya sesekali aku bertemu dia di koridor dan kami saling menyapa sekadarnya.Â
Ia juga sepertinya masih sangat terpukul. Wajahnya selalu terlihat murung dan pucat.
Aku sangat mengerti perasaannya.