"Ya jangan ditanya kenapa harus meninggal. Hidup mati manusia itu kan semuanya sudah ditentukan oleh Sang Pencipta."Â
"Mmm. Tapi tadi kata Bapak, manusia yang ingkar janji sama jin, bisa mati juga. Berarti hidup mati manusia nggak semuanya di tangan Tuhan dong Pak ? Â Ada yang di tangan jin juga ?"
"Hush, nggak boleh bilang begitu ! Tuhan kok disamai sama jin !"
"Lho siapa yang nyamain Pak ? Â Budi kan cuma tanya yang tadi Bapak bilang soal jin. Â Katanya kalau kita ingkar janji sama jin, kita bisa mati. Tadi Bapak bilang begitu kan ? Lalu setelah itu Bapak bilang hidup mati manusia cuma di tangan Tuhan. Â Jadi yang benar yang mana Pak ?"
"Ya sudah nggak usah ditanya-tanya lagi yang Bapak sudah bilang !"Â
"Mmmhh. Coba Budi bisa ngobrol sama ibu. Kalau ibu, ditanya-tanya begini nggak pernah marah tuh."
"Orang meninggal mana bisa diajak ngobrol."
"Memangnya kalau sudah meninggal nggak bisa diajak ngobrol ya Pak ?"
"Ya nggak bisa toh. Kan sudah di alam lain."
"Tapi tadi kata Bapak, manusia bisa ngobrol sama jin. Bikin perjanjian segala. Jin kan adanya di alam lain ?"
"Ya kalau dengan jin komunikasinya kan berbeda. Bukan seperti kita ngobrol begini. Pakai ilmu kebatinan. Ngobrol pakai batin."