Kubuka bab pertama :
MINEMA. Adalah makhluk sosial penjaga Gunung Nawang.
Tugas utama : membantu menunjukkan arah yang benar kepada manusia yang tersesat di area Gunung Nawang, serta memberikan penerangan dan kehangatan untuk bertahan hidup.
Ciri-ciri : masa hidup 120-128 tahun, bentuk tubuh ramping, warna kulit dan rambut kecoklatan, sayap lebar dan kuat ( dapat melipat ke belakang punggung saat sedang tidak digunakan ) , dapat mengangkat beban yang lebih berat daripada berat tubuhnya sendiri, suhu badan panas ( dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan ), dapat memproduksi cahaya yang sangat terang dari tubuhnya, dapat melihat dalam gelap, dan dapat terbang dengan kecepatan tinggi. Tidak dapat dilihat oleh manusia di siang hari, tetapi bisa dilihat di malam hari dalam bentuk cahaya.
Sifat : berpikiran lurus, taat pada peraturan, penyabar, lemah lembut dan menyukai hidup sederhana.
Keistimewaan : minema yang telah beranjak dewasa (+/- 40 tahun ) dapat mendengar suara hati manusia terutama saat sedang dalam kesulitan, dan juga bisa mempengaruhi pikiran manusia dalam jarak tertentu ( hanya dipergunakan untuk menunjukkan arah kepada manusia yang sedang dalam kondisi tersesat )
Kegiatan sehari-hari : bertani dan berkebun.
Habitat : area perkampungan di kaki Gunung Nawang yang tidak bisa dilihat, dirasakan dan dimasuki manusia ( kecuali manusia tersebut diarahkan untuk masuk melalui 'lorong penghubung' , yang mana hal ini sangat dilarang untuk dilakukan ) , dan di seluruh area penjagaan Gunung Nawang dengan batas dimensi 113 meter ( baca : Geografi Dasar bab II ; Jarak dan Batas Dimensi beserta Hukum Alam Yang Berlaku ).
Seekor kelelawar melintas di depanku. Aku langsung berbelok dan mengejarnya dengan kecepatan super. Sang kelelawar yang ketakutan mencicit-cicit panik sambil terus menghindari kejaranku. Aku terkikik geli.
“Hei Sari !” tegur sebuah suara dibelakangku. Aku menoleh sambil memperlambat lajuku. “Jangan usil begitu ! Kita ini kan sedang tugas berjaga !”