“Maksud bapak apa sih ?” potong Andri. “Apa maksud bapak dengan ‘manusia dilarang masuk kesini’ ? Memangnya ini tempat apa? Dan memangnya kalian bukan manusia ??”
Semua terdiam mendengar pertanyaan Andri.
Pak Kepala Desa mengangguk perlahan.
“Ya. Kami memang bukan manusia.”
Seperti ada sebilah pisau tajam yang membelah kepalaku.
Andri mundur perlahan sambil meraih bahu kakek.
“Tenang nak, tenang dulu. Kami ini tidak jahat,” ujar Pak Kepala Desa lagi.
“Seperti yang saya katakan sebelumnya, tugas kami ini justru menjaga manusia. Mungkin di dunia manusia beredar berita-berita yang tidak benar tentang kami. Namun kami memaklumi itu semua, karena merupakan hal yang sangat wajar bagi kita untuk merasa takut dan berburuk sangka terhadap hal-hal yang belum kita ketahui atau belum kita kenal.”
“Tetapi masalahnya, kalau sekarang Nak Andri pergi keluar lewat jalan setapak itu, usiamu akan bertambah sekitar tujuh puluh tahun, yaitu masa hidup rata-rata manusia saat ini pada umumnya."