Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Brilliant Diamond and Shining Pearl (Bagian 6 - Akhir)

14 Mei 2022   20:29 Diperbarui: 18 Mei 2022   15:28 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Setelah pulang dari Italia, gue mau pulang ke Circhester dan latihan nyanyi lagi kalo mau jadi penyanyi profesional yang juga pintar masak. You do this, you do that! Life goes on, bro! Adios!" kata J dengan bersemangat. Kemudian dia terisak mengatakan... "Gue juga bakalan kangen sama lo, Ji... lo kan sahabat gue..." J kemudian memeluk Jihan.
"Lho, lo kenapa nangis, Jey?" tanya Jihan.
"Gue gakpapa..." J meyakinkan Jihan bahwa dia baik-baik saja. "Gue kelilipan..."
"Pokoknya besok kita harus tampil dengan sebaik mungkin! Dana buat konser sebagian buat kita makan-makan pas pulang ke Galar dan ditabung juga! Biar pas dewasa kita bisa pensiun dini! Biar gue bisa deket sama kakek gue... kakek gue baru meninggal tadi... gue pengen ke makam dia dan ngobrol sama dia... hiks..." Sumin akhirnya ikut menangis.
"Min, jangan nangis. Relakan, Min... big girls don't cry..." kata Seeun. Seeun pun memeluk Sumin dan ikut menangis. "Gue juga kangen bokap..."
"Ya ampun, kok gue mau ikut nangis ya, rasanya?" pikir Yoon. "Tapi berkat lo, Ji, kita jadi paham betul arti keluarga. Kita bangga punya sahabat kayak lo yang peduli dan sayang keluarga. Gue janji, kita pasti pulang bareng. Lo bawa nyokap dan unnie lo pulang ke Hammerlocke, bokap lo pasti bangga!" kata Yoon sambil memeluk Jihan.
Sumin, Seeun, dan J pun berhenti menangis dan ikut memeluk Jihan.
"HIDUP JIHAN!" sorak Sumin.
"HIDUP!" sorak yang lain.

Arin tersenyum melihat kehangatan Jihan dkk. Tiba-tiba telepon berbunyi. Ternyata dari Steven.

"Halo? Ayah? Nggih, nggih. Arin di Turin bareng Jihan. Oh ya? Betul? Baik, secepatnya, Yah," kata Arin. "Jihan," Arin memanggil adiknya. Jihan melepaskan pelukannya dan menghampiri Arin.
"Kenapa, unnie?" tanya Jihan.
"Aku pergi dulu," kata Arin.
"Ke mana, unnie?" tanya Jihan lagi.
"Entah, pokoknya aku pergi dulu," kata Arin.

Jihan ternganga.

(musik: Amanda Tenfjord - "Die together")

Ternyata Steven akan datang ke Turin dalam dua hari, memboyong keluarganya kembali ke Galar untuk memarahi Jihan. Arin tidak mau Jihan terus-terusan dimarahi dan jadi kambing hitam keluarga. Arin terus memikirkan kejadian itu setelah pulang ke rumah untuk mandi. Dia membenamkan kepalanya ke dalam bak mandi.

Keesokan harinya...

(musik: Systur - "With the rising sun")

Jihan berniat untuk melakukan pertukaran pelajar ke Italia untuk pendidikan yang lebih baik. Dia akan belajar di Italia selama tahun ketiga SMA. Dia mendaftar ke sebuah sekolah. Dia ditemani Sumin, yang juga ingin melakukan pertukaran pelajar ke Italia untuk belajar ilmu komputer. Mereka tidak berencana ke mana-mana karena mereka buru-buru ke festival seni. Festivalnya digelar siang hari dan akan berakhir pada malam hari.

(ceritanya bahasa Italia)
"Permisi, saya ingin mendaftar untuk program pertukaran pelajar," kata Jihan kepada seorang guru.
"Siapa namamu?" kata guru yang ternyata bernama Signor Sebastiano.
"Saya Jihan Ekaputri Darmadji, dan ini Sumin Ben David. Kami dari Galar," kata Jihan.
"Nama yang bagus. Saya akan berkonsultasi dengan staf akademik di sini jika kalian ingin melanjutkan studi pertukaran," kata Signor Sebastiano.

10 menit kemudian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun