Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Brilliant Diamond and Shining Pearl (Bagian 2)

31 Maret 2022   18:05 Diperbarui: 31 Maret 2022   19:58 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tiba-tiba... telepon berdering. Ternyata Hadi.

"Halo, Sumin? Ini Hadi," kata Hadi lewat panggilan video.
"Eh, Hadi. Kenapa, Di? Gimana kabar lo sama Mirna?" kata Sumin. Seeun, Yoon, dan J juga ikut nimbrung.
"Kami sehat. Gini lho, Min... tadi Jihan ngirimin gue SMS isinya emoji nangis semua... katanya nyokap dia pura-pura nggak kenal dia... jadi dia nangis nggak karuan..." jelas Hadi panjang lebar.
"APA?!" Sumin dkk. kaget.
"Ini nyokap nggak bener!" kata Sumin.
"Ayo, kita labrak dia! Gue wushu dia!" kata Seeun, yang pintar bela diri, dengan marah.

Jihan baru terbangun dari tidurnya, berhenti menangis, ketika menyadari Sumin dkk. sudah tidak ada di ruang makan lagi. Jihan kaget ketika mereka sudah keluar rumah dan berencana melabrak ibunya yang tinggal di sebelah Sumin! Sumin dkk. sudah memakai pakaian luar angkasa mereka lagi.

"Dia serigala!" kata Sumin.
"Sungguh menyebalkan!" kata Seeun.
"Gue pancung kepalanya!" kata Yoon.
"Husss, jangan ngomong gitu, Yoon," kata J.

Mereka terus menjelek-jelekkan ibu Jihan tanpa Jihan sadari.

"Sumin, Seeun, Yoon, J... WOI!" tiba-tiba Jihan marah dan membentak teman-temannya. "Kenapa sih, lo cuman bisa... Jihan, Jihan, Jihan ini, Jihan itu, Jihan anu, Jihan A, Jihan B... dengerin gue dong! Nyokap gue cuman manusia, kenapa lo mau bentak dia?!" Jihan menangis lagi.

Jihan sebenarnya tidak cengeng, tetapi dia akan menangis jika ada yang tidak beres menurutnya. Perasaan Jihan memang halus dan mudah menangis.

Sontak, Sumin dkk. saling pandang, lalu meminta maaf kepada Jihan.

"Tenang, Ji. Kita nggak marah, kok. Kita minta maaf," kata Seeun.
"Kita minta maaf banget, Ji. Padahal kita cuman ngelakuin yang bener menurut kita aja. Gara-gara lo, kita jadi kelewatan. Kita jadi nganggep lo... kayak anak kecil," kata Yoon.
"Padahal kita masih kecil," kata J. "Maksud kita, kita tuh mau ngebelain lo, tapi lo jadi sensi," kata J.

Jihan langsung menarik napas dan menghentikan tangisnya.

"Gue juga minta maaf kalo udah ngerepotin lo semua," kata Jihan.
"Iya, kita udah maafin lo, kok. Mau gelato dan hiking ke Pegunungan Alpen?" tanya Sumin sambil memeluk Jihan. Es krim adalah makanan favorit Jihan.
"Mau banget!" kata Jihan.
"That's my girl. High-five!" seru Sumin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun