Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Brilliant Diamond and Shining Pearl (Bagian 2)

31 Maret 2022   18:05 Diperbarui: 31 Maret 2022   19:58 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

(musik: REDDI - "The show")

Makin ke sini, Jihan makin kehilangan semangat belajar. Yang di pikirannya hanya ibunya, ibunya, ibunya. Dia tidak berkonsentrasi penuh saat menjawab soal yang diberikan pihak tempat bimbel. Tetapi, dia mencoba menahan diri dari pikiran tentang ibunya dan menjauhkan matanya dari ponsel. Dan, seperti yang diduga, Jihan menjadi yang pertama selesai bimbel, walaupun dia sampai malam terjebak di tempat bimbel. Dia menyerahkan kertas soalnya ke guru bimbelnya.

"Berapa nilai saya, Pak?" tanya Jihan kepada guru bimbel.
"Saya tidak biasa melihat orang mengerjakan soal secepat ini. Di tempat bimbel kami, tidak ada yang mengerjakan soal bimbel dengan tergesa-gesa. Tergesa-gesa tidak menjamin anak-anak kami mendapat nilai sempurna. Tetapi, saya ingat, kamu adalah murid nomor satu di tempat bimbel kami. Kamu dapat 100," kata guru bimbel sambil menyerahkan kertas soal Jihan.
"YES!" teriak Jihan senang.
"Kamu boleh pulang. Ayahmu pasti mencari," kata guru bimbel lagi.
"Terima kasih, Pak," kata Jihan dengan senang. Lalu dia pulang ke rumah dengan berjalan kaki.

(musik: Lumix feat. Pia Maria - "Halo")

Malamnya, Jihan menyusuri gang kecil. Dia melihat bayangan empat orang. Ternyata merekalah empat wanita yang sama yang menangkap zombie alien yang menyebabkan kehancuran Kerajaan Antah-Berantah pada tahun 1994 lalu. Mereka menculik Jihan ke sudut kota.

"Tolong! Tolong!" teriak Jihan dengan kencang. Dia menangis sejadi-jadinya. Akhirnya dia tertidur di mobil yang dikendarai empat orang tersebut. Dia diturunkan di tengah hutan.

"Di... di mana aku?" tanya Jihan dalam hati. Dia berada di sebuah pondok rahasia di tengah hutan.

Empat wanita tersebut membuka helm mereka. Ternyata wajah mereka cantik sekali. Cerah dan halus, seperti yang biasa terlihat di iklan sabun wajah.

"Wah... c-cantiknya..." kata Jihan dalam hati. Dia tak mampu berkata-kata karena mereka cantik sekali. Ternyata merekalah Brave Girls.

"Kamu Jihan?" tanya Minyoung.
"I-iya... saya Jihan..." kata Jihan dengan gugup.
"Saya Minyoung, dan kami Brave Girls. Kami adalah anggota senior dari tim penyelamat luar angkasa Sersan Rowoon. Kami kenal baik dengan ibumu. Ibumu juga dulu bagian dari tim penyelamat," kata Minyoung. Dia dan Jihan berjabat tangan.
"Cantik banget, kulitnya lembut, dan rambutnya terasa halus di tanganku. Kurasa aku akan menyukai Minyoung unnie," batin Jihan.
"Aku Yujeong," kata Yujeong.
"Aku Eunji," kata Eunji.
"Dan aku Yuna," kata Yuna.
"Kami mendengarnya dari temanmu, Hadi. Kamu akan ke Italia untuk mencari Minkyeung, ibumu. Tolong yakinkan dia untuk kembali ke Galar dan hidup bersama keluargamu," kata Minyoung.
"Kalian kenal ibuku?" tanya Jihan.
"Jelas. Ibumu bersekolah di SMA yang sama dengan kami sebelum kami masuk tim penyelamat," kata Yuna.
"Pada saat yang bersamaan, kakakmu juga sudah tiga tahun berada di tim penyelamat dan pangkatnya kopral. Dia saat ini sedang menjalankan misi yang paling berbahaya sejauh ini. Michael Ben David, seorang ilmuwan jahat, berencana menghancurkan Italia dengan zombie alien penemuannya. Tolong yakinkan Arin untuk tinggal bersama keluargamu lagi. Kamu adik yang baik," kata Yujeong kepada Jihan, lalu membelai rambutnya dengan penuh kasih. Yujeong ternyata kenal Arin.
"Terima kasih, unnie-deul," kata Jihan.

Malam itu, setelah berbincang sebentar mengenai keberadaan ibunya, Jihan pulang ke rumah diantar Minyoung naik motor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun