"Cha," kata Chaehyun. "Lo kenapa?"
Isa diam saja.
"Cerita, Cha," kata Chaehyun. "Gak baik diam-diam terus."
"Chaehyun-ah, I'm sorry..." Isa kemudian memeluk Chaehyun dan meminta maaf atas apa yang terjadi di asrama. "I'm really sorry for my outburst back at the dorm. I kind of lost it..."
"Gakpapa, Cha. Semua orang punya masalah tersendiri. Termasuk salah satunya bokap lo, yang dituduh mencuri Koraidon milik sekolah ketika beliau jelas-jelas tidak ada campur tangan dalam insiden tersebut," kata Chaehyun. "Dan bener kata Jiyoon, Paldea bukan habitat yang tepat buat lo. Lo harus pulang ke Asone. Nyawa bokap lo tergantung hasil sidang, apakah dia selamat atau harus menemui ajalnya dalam hukuman mati."
"Thanks, Chae. You're the best!" kata Isa, kemudian dia menyentuh lengan Chaehyun. "Kulitmu lembut."
"Ah, masak sih, selembut itu?" tanya Chaehyun. Kemudian Chaehyun menyentuh lengannya sendiri dan berkata, "Gak kok, biasa aja. Now hold my hand steady, and we'll be back to the dorms before morning."
Ketika sedang berjalan ke asrama...
Isa dan Chaehyun melihat sebuah bayangan di tengah hutan.
"What was that?!" tanya Isa.
"Beats me. I think it's just a monkey. Monkeys are a plain sight in forests," kata Chaehyun. Tetapi kemudian dia mengambil senter setelah bayangan tersebut muncul lagi. Tanpa disadari, sesosok gorila datang dan meringkus Isa dan Chaehyun, sehingga mereka berteriak keras. Teriakan mereka sangat keras sehingga Jiyoon langsung siuman.