"Kumaha maneh weh," kata Gaon dingin.
Empat bulan kemudian...
Di Asone...
(musik: Olly Alexander - "Dizzy")
"Weeekly, assemble!" kata Jiyoon.
Enter Weeekly. Setelah mereka mengalahkan Trey Shin, ayah Jiyoon, di A Musical Revolution pertama, Weeekly dikenal sebagai superheroine squad-nya Asone Academy, sekolah mereka. Kini mereka menikmati hari mereka sebagai siswi tahun ketiga di Asone Academy, di kota Gimelhab. Tak hanya itu, kini seantero Asone mengenal mereka sebagai selebritas.
Kekuatan mereka masih sama; Jiyoon dengan teleportasinya, Soojin dengan kemampuannya berlari cepat, Monday dengan kemampuannya untuk tak terlihat, Soeun dengan kemampuan terbangnya, Jaehee dengan telekinesisnya, Jihan dengan kemampuan membaca pikirannya, dan Zoa dengan kekuatan luar biasanya. Tentunya mereka menggunakan kekuatan super mereka untuk kebaikan dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Kendati demikian, deep down, mereka hanyalah tujuh gadis biasa yang punya mimpi dan cita-cita.
Dan mulai tahun ini mereka berseragam. Padahal tahun lalu mereka tidak mengenakan seragam sama sekali.
Pembagian kelas mereka sebagai berikut:
Kelas 3A: Jiyoon, Monday, Jaehee, Jihan.
Kelas 3B: Soojin, Soeun, Zoa.
Wali kelas 3A sama seperti tahun lalu, yaitu Profesor Alessandro Cattelan, guru fisika yang galak dan doyan mengomel, namun penyayang. Beliau adalah guru fisika favorit Jiyoon. Kebetulan jam pelajaran setelah istirahat di kelas 3A adalah fisika, mapel favorit Jiyoon sepanjang masa.
"Selamat pagi, anak-anak," kata Profesor Cattelan dengan nada seriusnya.