Mohon tunggu...
Yuda Y. Putra
Yuda Y. Putra Mohon Tunggu... Sales - Kita semua punya kengan yang indah di masa lalu, buktinya masih bisa kangen pada itu.

Mimpiku semalam, kau datang membawa seorang bayi di tanganmu, uh, tidak aku tidak mau. Bawa kembali!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jika Sudah Cinta Bersiaplah Kehilangan

1 Desember 2016   22:31 Diperbarui: 1 Desember 2016   22:55 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“kau tak makan nak?” tanya si Ayah.

“biarkan dia, jangan usik anakmu.” Hardik si Istri.

Si Ayah tak menjawab, langsung memalingkan wajahnya ke piringnya, diam seperti anak-anak yang di hardik orang tuanya.

***

Andi tak henti-hentinya melirik arloji di tanganya, berharap waktu cepat berlalu, dan memasuki jam makan siang, pekerjaan kian hari kian memberatkan, duduk dikantor, mengahadap layar monitor, membuat laopran kuangan, semuanya semakin menjenuhkan. Tak jarang ia mengelap dahinya yang berkeringat.

Tanganya kembali bergetar, entah apa yang menyebabkan, dirinya sendiri enggan menyakan sebabnya pada dirinya sendiri. Hanya getaran, getaran yang semakin menjalar sampai pikiran. Jarum jam sudah manunjukan jam dua belas kurang lima menit, kurang sediki saja waktu menuju istirahat makan siang, namun Andi sudah tak kuat menahan kejenuhan, ia pun beranjak dan keluar kantor.

Siang  ini masih sama dengan siang kemarin, terik panas masih sama, membuat jalan beraspal nampak diatasnya fatomorgana.

Andi sudah siap untuk menyebrang, namun entah apa yang menghentikannya, ia gelisah dan terpaku, pikirannya hilang dalam lamunan atau kekosoangan, berdiri dibawah panasnya siang.

“hei” tegur Pak Tua sambil menepuk pundaknya yang entah muncul darimana, “apakah kau ingin mentraktirku makan lagi?” kemudian tertawa terbahak-bahak.

Andi yang kaget hanya menjawabnya dengan senyum lemas.

“ah sudahlah aku hanya bercanda.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun