Mohon tunggu...
YoumiSr
YoumiSr Mohon Tunggu... -

I like writing what come to my mind 💻

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tumbal Sang Penolong

14 Februari 2019   20:18 Diperbarui: 14 Februari 2019   20:49 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nasional.kompas.com

Wisnu memintaku untuk berkunjung kerumahnya, sebenarnya aku agak sedikit malas, masih terasa capek pas acara kemarin malam, tapi kalau di tolak gak enak juga.

"Yowis, aku mandi dulu Nu, kamu share lokasi aja di WA yo!"

"Klik".. Telepon genggampun aku matikan.

Aku segara bergegas ke kamar mandi, setelah itu berpakaian seadanya, maklum aku tidak banyak bawa salinan jika ada acara event di luar kota, seadanya saja, baju kaos berwarna biru dongker bersablon dengan tulisan "Scuba diving Manado North Sulawesi" kaos seharga Rp 150.000 aku beli saat mengadakan festival musik di kota Manado. Juga celana berbahan Levis berwarna hitam aku padukan dengan sepatu kets sneakers yang aku beli di salah satu distro di kota Bandung seharga tidak lebih dari Rp 250.000 berwarna abu-abu.

Aku berdiri di depan cermin, dalam hati aku berkata pada diri sendiri, mengapa orang setampan dan sekeren aku masih juga jomblo, akupun tertawa dalam hati, lalu aku mengambil kunci mobilku, menuju parkiran di basement hotel untuk mengunjungi teman semasa SMP dulu "Wisnu Wardoyo".

_________________

Aku mengikuti Maps yang diberikan Wisnu di WA tadi, tidak berapa lama mobil yang ku kendarai aku hentikan di sebuah rumah di daerah perkampungan, rumah Wisnu agak masuk ke pelosok rupanya, namun jalanannya sudah di aspal semua, kanan kiri masih terhampar persawahan, di tengah hamparan sawah aku melihat ada surau kecil, atau musola, terik matahari mulai terasa padahal baru menunjukkan pukul 09.41 WIB.

Pintu gerbang yang sangat besar dan tinggi, terbuka dengan sendiri, aku seperti di sambut dan tidak salah masuk, ini pasti rumah Wisnu, ku parkirkan mobil ku diantara beberapa mobil mewah lainnya, ada motor gede juga, sungguh kehidupan yang sangat mencolok untuk ukuran orang-orang desa di lingkungan rumah Wisnu.

"Akhirnya sampai juga, gampang kan cari rumahku?"

Wisnu keluar dari dalam rumah, menghampiriku yang baru saja selesai memarkirkan mobilku di garasi rumahnya yang sangat luas. Aku melihat di belakang Wisnu ada seorang wanita cantik berambut panjang, mengenakan baju terusan berwarna kecoklat-coklatan, sudah pasti itu istrinya Wisnu, cantik dan anggun sekali, bisikku dalam hati.

"Wah, besar Sekali rumahmu Nu, sampai kagum aku dibuatnya!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun