Mohon tunggu...
Yoyo
Yoyo Mohon Tunggu... Buruh - Lorem ipsum dan lain-lain seperti seharusnya

Tour leader. Pengamat buku, kutu buku, penggila buku dan segala hal yang berbau buku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Papa Muntah Darah

25 Januari 2018   14:24 Diperbarui: 25 Januari 2018   14:31 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hueeeek...!!!!" Papa muntah lagi untuk ke sekian kalinya. Dan kali ini darah segar ke luar dengan derasnya.

"Papaaaaaa...!!!!!" Saya menangis kebingungan karena tidak tau harus melakukan apa.

"Hueeeeek...!!!" Papa muntah kembali dan sekarang washtafel dipenuhi dengan darah segar. Begitu banyaknya darah Papa yang ke luar sehingga washtafel itu tak sanggup menampungnya dan darah Papa pun meluap membanjiri lantai.

"Papaaaaaaa......!!!" teriak saya histeris.

Dengan secepat kilat saya menelpon Mama dan A Koh yang sedang berada di rumah Oma. Untunglah A Koh mempunyai kenalan di perusahaan jasa ambulans. Tanpa membuang waktu lama, kami langsung membawa Papa ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jalan Diponegoro.

Bersambung...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun