Noahpun mengecek jam tangannya, sudah larut dan saatnya pulang. Meski dia masih ingin menemani sahabatnya hari ini, tapi juga harus pulang karena ibunya melarangnya pergi-pergi hingga terlalu larut. Lagipula mereka masih siswa SMP.
"Finn, aku pulang dulu ya?"Â
"Oke..."
Finn lalu memperhatikan Noah yang sedang merapikan barang-barangnya dan meletakkan kantong plastik berisi minuman-minuman tadi di atas meja makan. Sebelum Noah pergi, ia melambaikan tangan dulu ke arah Finn lalu meninggalkan ruangan itu. Sekarang tinggal Finn sendirian di sana.
Finn menghela napas seraya mengeluarkan ponselnya dari kantong sakunya, memeriksa obrolan-obrolan yang belum sempat ia baca karena sakit. Namun ada yang membuatnya terdiam untuk beberapa saat, obrolan di dalam grup kelasnya.
"...a.. apa ini?"
Esoknya di sekolah, Noah duduk di kursinya dan mengeluarkan buku paketnya. Sejak beberapa hari yang lalu, ia bertekad untuk mulai rajin belajar agar dapat menggapai cita-citanya menjadi dokter. Fokusnya buyar saat seorang teman sekelasnya menepuk bahunya dari belakang, dia adalah Cia.
"Cia?" Cia bukanlah teman dekat Noah, bahkan mereka jarang berbicara satu sama lain. Cia juga memiliki hobi menggambar seperti Finn, Noah mengetahui hal itu karena dia selalu memamerkan gambar-gambarnya di kelas.
"Ada apa?" Tanya Noah dengan ekspresi bingung.
"Kayaknya kamu belum liat chat di grup kelas ya?" Sebut Cia, anehnya dia menyebutkan hal itu dengan nada senang.
"Grup kelas..?" setelah mendengar hal itu dia langsung mengambil ponselnya, firasatnya aneh. Noah memang tipe orang yang jarang membaca obrolan di grup, dia terlalu sibuk untuk hal lain seperti belajar dan lain-lain.