Mohon tunggu...
Alyssa Qatrunnada
Alyssa Qatrunnada Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

Hobi menggambar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Janji Kita Dulu

26 Mei 2024   12:13 Diperbarui: 26 Mei 2024   12:17 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayah Finn, Alan. Bersama dengan temannya Leo, sedang bekerja sama untuk mengangkat satu batang besi yang panjangnya sekitar 2 meter itu. Ibu Finn yang melihat itu langsung menghampiri suaminya, penasaran dengan apa yang dibawa suaminya itu.

"Lan, batang besi itu buat apa?"

"Ada pesanan dari pelanggan dan membutuhkan batang besi ini, jadi sebaiknya anak-anak tidak ke bengkel hari ini karena berbahaya. Oh ya, dimana Finn dan Nicco?"

Ellen terdiam untuk beberapa saat, Alan mengatakan untuk tidak ke bengkel hari ini sedangkan ia jelas-jelas melihat Finn masuk ke dalam bengkel untuk mencari Nicco di bengkel. Alan yang menyadari raut wajah istrinya yang berubah drastis membuatnya penasaran apa yang terjadi dengan istrinya itu.

"Len? Kenapa?"

"Alan.., tadi Finn masuk ke bengkel buat nyari-" belum selesai Ellen menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba terdengar suara dentuman keras yang berasal dari bengkel. Tanpa aba-aba apapun, Alan langsung menurunkan batang besi yang diangkatnya dan segera berlari ke arah bengkel. Memastikan tidak terjadi sesuatu yang tidak-tidak pada anak kesayangannya itu.

Bagaimana bisa ia tidak panik dan memucat setelah melihat anaknya, Finn terhimpit dengan batang besi yang tadi ia masukkan lebih awal ke dalam bengkel. Tidak, lebih tepatnya tangan Finn terhimpit oleh batang besi itu. Keadaan Finn? Ia tidak menangis, mungkin karena shock dia hanya terdiam melihat tangan kanannya yang terhimpit batang besi itu yang bahkan mulai membiru. 

"Pa.. tangan Finn.."

---------------------------------------------------------      

Keringat dingin, nafas tersengal-sengal, jantung yang berdegup kencang. Itu yang dirasakan Noah saat ini. Dia mengayuh sepedanya dengan kencang, kencang sekali bahkan dia sempat hampir terpeleset sebelumnya. 

Pikirannya kacau, kenapa? Karena dia tidak percaya akan mendapat kabar buruk hari ini. Sahabatnya, Finn. Baru saja mengalami kecelakaan di bengkel tempat ayahnya biasa bekerja. Dia dengar informasi itu dari ibunya Finn tadi sore, setelah dia pulang dari kursus bahasa inggrisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun