Anastasia tiba-tiba berhenti dari langkahnya, Anastasia melihat dia, potongan rambut yang khas, punggung yang tegap, dan badan yang tinggi. Anastasia tahu, thats him.
Lelaki itu membalikkan badannya, melirik Anindia. Mata yang tajam itu, hidung bangirnya, bibir tipisnya. Tuhan, ini benar-benar dia.
Anastasia mencoba memulai interaksi, ia menjulurkan tangannya pada lelaki itu.
"Anastasia, penyetok koran baru untuk patung-patung anda." Anastasia memperkenalkan dirinya.
"Jean, nama saya Jean."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!